Wednesday, March 21, 2018

REDDIT #BONUS: SUDAH CUKUP TUA UNTUK APA?



Old Enough For What?”

Penulis: GuyAwks


Setiap kali aku bertanya kepada Ayah apa yang ia lakukan di ruang bawah tanah, jawabannya selalu sama.

"Akan kutunjukkan saat kau cukup umur."


Aku membayangkan maksudnya adalah cukup umur untuk menyetir, sehingga aku bisa membuang mayat untuknya di hutan. Atau mungkin cukup umur untuk minum alkohol, sehingga aku bisa mencari korban berikutnya di bar. Atau mungkin, cukup umur untuk memiliki pistol, sehingga aku bisa lebih efisien dalam membantai korban berikutnya.

Satu hal yang harus kamu ketahui tentang ayahku adalah: dia pembunuh berantai.

Oh, dia menyembunyikannya dengan cukup baik dari dunia luar. Tapi, jujur ​​saja, aku sudah tahu rahasia kecilnya yang kotor selama bertahun-tahun.

Saat berusia lima belas tahun, aku melihat ayah tersayangku menyeret terpal keluar dari pintu depan di tengah malam. Kemudian muncul noda darah di pakaiannya, suara jeritan dari lantai bawah, dan wanita-wanita yang ia ajak ke rumah tak pernah keluar. Tidak susah untuk menarik kesimpulan dari fakta-fakta itu.

Aku tahu satu hal yang pasti: aku tidak sabar untuk ikut bersenang-senang. Bersama-sama, kami akan menjadi tim yang sempurna - ayah dan anak. Aku bahkan akan meneruskan karyanya jika ia sudah pergi. Itu memang hakku semenjak lahir!

Beberapa hari setelah ulang tahun aku yang ke-18, Ayah akhirnya memutuskan untuk mengikutkanku dalam aktivitas rahasianya.

Sungguh menakjubkan ketika ia menjelaskan kepadaku sifat buasnya sudah merupakan panggilan sejak kecil; bagaimana semenjak ibu meninggalkannya bertahun-tahun yang lalu, dia telah membunuh wanita-wanita cantik yang mirip dengan ibuku sebagai bentuk olahraga.

"Spencer, aku ingin kau meneruskan warisanku" dia mengumumkan. Aku berdecak kagum.
Kampun turun ke ruang bawah tanah. Aku menemukan bahwa ruangan ini sama sekali tidak ssemengerikan seperti yang kubayangkan. Rantai, pemotong daging, awetan organ tubuh - semuanya ada di sana. Selama berjam-jam, aku dengan rasa senang yang membuncah memeriksa berbagai instrumen penyiksaan. Hanya memegangnya di tangan aku, aku bisa merasakan berat mereka yang sebenarnya; semua nyawa yang telah mereka ambil, semua penderitaan yang akan mereka timbulkan.

"Ini luar biasa, Ayah!" aku terkekeh. "Kau tahu ... kau benar-benar tidak perlu menunggu selama ini untuk memberitahuku semua ini!”

"Ya, Nak" Ayah menyeringai, sedikit kebencian muncul di suaranya. "Seperti yang aku sebutkan sebelumnya, aku memang membutuhkanmu saat kau cukup umur ..."

“Cukup umur untuk apa?”

Dia tersenyum.

"Cukup umur untuk hukuman mati."

Di kejauhan, kudengar sirene polisi menggelegar.


7 comments:

  1. Yaaaah....
    Jangan tetlalu tinggi menilai dirimu nak, metong chan kan, jadinya. Hhhhh
    Polisi ga cukup waktu untuk menemukanmu, spt ketika cewek Maat--siapa? Alice--yang terjebak di ruang kabin bawah tanah pembunuh berantai.( Baca : Untill dawn)

    ReplyDelete
  2. Jadi keinget webtoon bastard

    ReplyDelete
  3. Sungguh ayah yang baik dan penyabar, rela nunggu anaknya gede biar bisa jd tersangka atas semua perbuatan ayah nya.. uuh so sweet...

    -malih

    ReplyDelete
  4. "Di kejauhan, kudengar sirene polisi menggelegar"

    Beuh, anaknya jadi kambing hitam... Bapaknya nunggu anaknya cukup umur, biar anaknya bisa dijadiin "tersangka pelaku" terus dihukum mati deh...

    ~Nadeshiko~

    ReplyDelete