Wednesday, March 21, 2018

REDDIT #29: DITEMUKAN: ANJING




“Found: Dog”

Penulis: Saint_Entropy (dengan banyak perubahan)

Kami berumur sebelas tahun ketika aku dan adik perempuanku menemukan tengkorak anjing itu di hutan.

Kami menemukan rumput mati yang ditata menyerupai lingkaran dan tengkorak itu duduk di sana, tampak aneh di tengah lingkaran yang tandus itu. Sebagai gadis tomboi yang tak kenal takut, Ashley segera terpikat oleh tengkorak yang mengerikan itu. Sedangkan aku …aku membencinya sejak pertama melihatnya, bahkan menolak menyentuhnya. Aku selalu merasa seolah-olah soketnya yang kosong tengah memperhatikanku.
Meskipun kuprotes dengan tegas, Ashley bersikeras membawa pulang tengkorak itu bersama kami. Bahkan ia membuat semacam altar untuknya di ujung lemari. Ketika kami berbaring di tempat tidur kami malam itu, dipisahkan oleh kegelapan yang menjurang di tengah ruangan bagi, mataku terus melayang ke bentuk putih yang samar-samar itu. Aku tidak akan tidur nyenyak malam ini.
Keesokan paginya, tengkorak itu tiba-tiba memiliki rahang bawahnya dan beberapa gigi yang hilang malam sebelumnya mulai tumbuh. Ashley bersikeras bahwa tengkorak itu selalu utuh, tetapi dari suaranya, aku dapat mengatakan bahwa dia tidak mempercayai kata-katanya sendiri. Aku sendiri yakin, hanya ada kepala dan rahang atas saat tengkorak itu ditemukan.
Dia menghabiskan sepanjang hari menatap tengkorak itu, seakan-akan terpesona dengannya. Aku mengatakan bahwa aku takut tidur dengan benda itu ada di dalam kamar kami, namun ia masih menolak untuk membuangnya. Sebagai gantinya, ia menutupinya dengan kain putih supaya aku tak perlu melihatnya.
Ketika bangun keesokan paginya, aku melihat Ashley berdiri diam di depan lemari. Matanya yang lebar tampak kosong. Dia menatap tengkorak itu. Setengah dari tulang belakang dan sebagian besar tulang rusuk telah tumbuh semalam. Bahkan kulit disertai bulu rambut berwarna abu-abu mulai tumbuh di atas tengkorak itu.
Dia berbalik dan matanya terkunci dengan mataku. Kami tidak mengucapkan sepatah kata pun. Kami tak perlu saling berbicara untuk bersepakat untuk akhirnya mengenyahkan benda itu dari keluarga kami.
Kami membungkus tulang-belulang itu di handuk mandi tua yang compang-camping. Kami membawa bungkusan itu ke tempat terbuka di mana kami menemukannya dua hari sebelumnya. Kami lalu menguburnya di antara rumput mati dan cahaya pucat yang mengalir dari pepohonan di atas kami.
Beberapa hari berikutnya, pikiran kami didominasi oleh kesepakatan yang tidak terucapkan bahwa kami tidak akan berbicara tentang apa yang telah kami temukan. Kami sudah menguburnya dan takkan mengingatnya lagi.
Ashley berjuang untuk bersikap acuh tak acuh, tetapi sesuatu di dalam dirinya telah berubah. Ada rasa lelah yang belum pernah ada sebelumnya dan dia sering tersesat dalam pikirannya, tercermin dalam kemurungannya. Aku tak bisa membayangkan apa yang dipikirkannya. Namun aku berharap, itu bukan berarti Ashley tengah merindukannya.
Pada malam ketiga, aku terbangun tiba-tiba karena suara kaca pecah dan jeritan mengerikan. Aku berlari ke saklar lampu, tanpa berpikir. Dalam cahaya, aku berputar untuk melihat ke jendela, dan tempat tidur kosong yang ada di sampingnya.
Tempat tidur adikku.
Tidak ada tanda-tanda Ashley. Satu-satunya barang yang tersisa di antara selembar selimutnya adalah pecahan kaca pecah, dan beberapa helai rambut anjing liar.
Orang tua kami disertai tim pencari dari kota melakukan pencarian besar-besaran, namun tak ada yang pernah menemukan dimana Ashley berada.
Kecuali aku.
Tiga bulan berlalu dan orang tua kami telah menerima ketiadaan saudariku. Aku tahu dalam hatiku, ini semuanya ada hubungannya dengan anjing itu … atau serigala … atau apalah itu. Namun aku tak berani memberitahukannya pada siapapun. Toh, mereka takkan mempercayaiku.
Akhirnya aku memberanikan diri kembali ke sana, berharap menemukan jawaban. Dan di tempat kami menemukan tengkorak itu, aku menemukan sesuatu yang lain. Bukan, bukan sebuah tengkorak anjing yang buruk rupa dan kumal, melainkan tengkorak seorang anak kecil. Putih berkilauan ditimpa cahaya matahari.
Aku tahu seharusnya aku tak melakukannya, namun aku harus. Aku merindukan Ashley. Akupun membawanya ke rumah kami. Aku tahu, suatu saat ia akan kembali. 
Ia pasti kembali.


5 comments:

  1. Satu-satunya barang yang tersisa di antara selembar kumisnya
    Kumis? Err, apakah mereka manusia atau.. keluarga kucing, mungkin?
    Tengkorak anjing di tengah rumput, kaya ritual inugami

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kumismu itu kak, kumismu.....

      Eeeeee , tapi kakak kan cewek...

      Delete
  2. Berarti adiknya juga bakal meregenerasi diri juga dong... Lama2 jd manusia utuh

    ReplyDelete