Thursday, January 19, 2017

AFTER DAWN: CHAPTER 8 (FINAL)

 

UNTIL DAWN 2

Calvin kembali membenamkan kepala Sam untuk yang kedua kali. Gadis itu meronta dan berhasil mencakar tangan pemuda itu. Calvin segera melepaskannya.

Deru air terjun semakin mendekat. Sam tahu ia tak punya kesempatan lagi.

Segera tubuhnya yang tadi meluncur karena derasnya dorongan air kini terjatuh menyentuh udara. Gaya gravitasi menariknya lagi, dihujani derasnya air yang menuruni jurang.

Mereka terjatuh dari ketinggian.

AFTER DAWN: CHAPTER 7

 

UNTIL DAWN 2

“Oh, aku tak mau kau mengulangi dialog ‘Tapi kau kan sudah mati ...’ atau semacamnya yang pernah kau ucapkan pada Hope.” Calvin mengejek sambil mengelap pisaunya yang berlumuran darah, “Namun, yah ... aku memang masih hidup. Gotcha!”

“Cal ... Calvin? Kenapa? Ki ... kita baru saja bertemu hari ini ...”

“Aaaaah, kenapa sih kau selalu menyangkut-pautkan segalanya dengan dirimu? Semua yang terjadi di sini bukan hanya tentangmu, Tuan Putri! Kau bukan tokoh utama cerita ini sayangnya.” Calvin meludah ke arah mayat yang terbujur di bawah kakinya, “Tapi dia. Dia –lah sasaranku.”

“Edwin? Kau mengejar Edwin? Tapi kenapa?” Sam masih menuntut penjelasan.

“Sepupuku yang brengsek ini memang pantas menerimanya. Begitu pula semua orang yang membuangku ... semua keluarga Fear!”

“Kau ... kau seorang Fear?”

AFTER DAWN: CHAPTER 6

 

UNTIL DAWN 2

“Apa? Aku?”

Sam memegangi kepalanya makin erat.

Apa benar aku pelakunya? Apa aku terus melupakannya? Apa aku ... apa aku bisa mempercayai diriku sendiri?

“Kenapa semua amnesia ini muncul, Sam? Trauma? Kurasa itu omong kosong. Aku lebih suka menyebutnya kepribadian ganda.” Edwin menjelaskan teorinya. “Kau disulut dendam pada teman-temanmu karena lelucon mereka menyebabkan kematian Dawn dan Hope. Bukannya kau peduli pada mereka berdua, namun tragedi itu menjauhkan dirimu dari Josh, pemuda yang kau cintai Bahkan ia jadi membencimu. Aku bisa mengerti itu.”

“TIDAK!” jerit Sam, “AKU BUKAN PEMBUNUH!”

AFTER DAWN: CHAPTER 5

 

UNTIL DAWN 2

“Maaf aku harus melakukannya.” kata Edwin di perjalanan.

Sam menggeleng sedih, “Jika kau tak menarik pelatuknya, mungkin aku sudah mati saat ini. Aku tahu itu keputusan sulit yang harus kau ambil.”

“Jangan khawatir,” James menoleh ke arah mereka, “Dia seorang Fear. Dia bisa membayar pengacara mahal yang bisa membebaskannya dalam waktu singkat.”

“Sebenarnya apa masalahmu, James?” Edwin mulai marah, namun Sam menahannya.

Di belakang mereka, Chelsea berjalan dengan lesu. Kepalanya terus menunduk ke bawah.

“Chelsea ...” ucap Sam dengan lembut, “Aku sangat menyesal atas apa yang terjadi pada Calvin.”

“Aku baru mengenalnya selama dua hari ...” Chelsea menjawab lirih, “Namun aku sudah merindukannya.”

“Kita akan keluar dengan selamat dari pulau ini. Aku berjanji, Chelsea.”

AFTER DAWN: CHAPTER 4

 

UNTIL DAWN 2

“Siapa di situ?” Edwin menodongkan pistolnya ke arah ranting yang bergemerisik di dekatnya.

“Itu mungkin hanya binatang liar, Ed.” ujar Chelsea, “Berhentilah membuat kami ketakutan!”

“Bagaimana keadaannya?”

Chelsea mengusap dahi Calvin yang berkeringat dingin, “Ia sudah tertidur. Kurasa ia akan baik-baik saja. Aku sudah merawat lukanya.”

Gadis itu mendongak menatap pemuda itu. “Apa temanmu bisa dipercaya?”

“Apa? Siapa?”

“Gaston-Pierre.”

“Apa maksudmu? Dia sudah meninggal!”

“Tapi kalian tak menemukan mayatnya kan?”

AFTER DAWN: CHAPTER 3

 

UNTIL DAWN 2

Nama lengkap jagawana itu adalah Indra Irwansyah, namun teman-temannya biasa memanggilnya Irwan. Ia baru saja ditugaskan di taman nasional ini selama dua tahun. Ia tak banyak berinteraksi dengan penduduk lokal, apalagi turis. Toh tugasnya adalah menjaga kawasan hutan nasional berhektar-hektar luasnya, tanpa kehidupan (manusia maksudnya). Sesekali ia berkunjung ke pulau-pulau yang kecil yang juga tercakup di taman nasional ini. Saat salah satu pengecekan rutinnya, ia menemukan kapal bersandar di pelabuhan ini.

Harusnya tak ada orang di pulau ini, pikirnya. Pulau ini off-limit bagi siapapun. Namun memang, Irwan mengakui, amat sulit menutup seluruh akses tempat ini. Ia dan jagawana lain yang jumlahnya tak seberapa mustahil mengawasi garis pantai sepanjang bermil-mil ini. Kadang mereka kecolongan.

Seperti saat ini.

Wednesday, January 18, 2017

AFTER DAWN: CHAPTER 2

 

UNTIL DAWN 2

SETAHUN YANG LALU

James Lincoln menatap peti itu masuk ke dalam mesin kremasi, sebuah oven bertemperatur ribuan derajat yang akan langsung melelehkan semua tulang dan sisa jenazah menjadi tumpukan abu. Begitu pula jas hitam yang tadi dikenakan Joshua di dalam peti saat penghormatan terakhir di gereja, itu juga akan terbakar habis.

“Mengapa ia mendandaninya sedemikian rupa jika mereka akhirnya akan membakarnya?” James tak habis pikir. Namun ia mendengar bisik-bisik di belakangnya.

Semua keluarga Fear harus dibakar. Mereka keturunan penyihir.

Hanya api yang bisa membunuh penyihir.

AFTER DAWN: CHAPTER 1

 

UNTIL DAWN 2

AFTER DAWN: A SEQUEL OF UNTIL DAWN

THE NIGHTMARE IS NOT OVER YET

SAMANTHA WEST SELAMAT DARI PEMBANTAIAN YANG MENIMPA TEMAN-TEMANNYA. NAMUN KEMATIAN SELALU MENGIKUTINYA KEMANAPUN IA PERGI.

SAMANTHA TERBANGUN, TANPA INGATAN APAPUN, BERSIMBAH DARAH DAN TERDAMPAR DI SEBUAH PULAU TERPENCIL BERSAMA TEMAN-TEMANNYA DAN BEBERAPA ORANG YANG TAK IA KENAL.

MEREKA SADAR BAHWA MEREKA TENGAH DIBURU OLEH SESOSOK PEMBUNUH MISTERIUS YANG BERTEKAD MENCABUT NYAWA MEREKA SATU PERSATU.

SATU DEMI SATU.

PERATURANNYA MASIH SAMA, MAMPUKAH MEREKA BERTAHAN HIDUP HINGGA FAJAR MENJELANG?

WELCOME TO THE GAME

***