Wednesday, March 21, 2018

REDDIT #12: 911




“Welfare Check”

Penulis: TheBirdIsWatching


"Winterbrooke memanggil Medic 94 untuk pemeriksaan".

Aku melepaskan tombol kirim. Ada sedikit desisan statis, dikuti keheningan. Lokasi tim Medic 94 berkedip di layar GPS di depanku. Mereka sudah ada di TKP selama tiga puluh menit dan belum ada laporan sama sekali dari mereka. Itu mencurigakan.


Saya mengklik komputerku untuk membuka catatan kasus yang tadi masuk: sebuah telepon 911 dari seorang laki-laki berusia 44 tahun yang terbangun dengan rasa sakit di dada dan menjalar ke lengan kiri. Tidak ada panggilan 911 masuk dari nomor ini sebelumnya.

Keheningan di kantorku ini mulai membuatku tak nyaman. Karena pemotongan anggaran baru-baru ini, aku adalah satu-satunya petugas yang bertugas di kantor ini.

Aku mencoba radio lagi. "Winterbrooke memanggil Medic 94 untuk pemeriksaan!"

Mungkin ada alasan mengapa kru tidak merespons. Mereka mungkin terlalu sibuk merawat pria itu. Mungkin dia dalam kondisi darurat dan tengah memindahkannya ke tempat yang aman. Beberapa tempat - terutama daerah pedesaan atau dalam apartemen berdinding beton - cenderung tidak dapat dijangkau sinyal radio. Tim medis ini juga berasal dari yurisdiksi kota tetangga - mungkin SOP mereka berbeda dari kami? Mungkin mereka lupa mengalihkan frekuensi radio mereka?

Aku mempertimbangkan untuk menghubungi rekanku di New Scotland, rumah sakit yang meminjamkan tim medis ini kepada kami, untuk mendapatkan nomor telepon paramedis.

Saat itulah radio mulai hidup.

"Medic 94. Maaf membuatmu menunggu. Kami akan segera selesai," jawabnya dengan singkat.

Aku sedikit kesal karena kurangnya sopan santun mereka, tapi paling tidak kekhawatiranku berkurang. Aku membiarkan mereka melanjutkan pekerjaan mereka dan lanjut ke kasus lain.

Ketika waktunya ganti shift dan pulang, akupun menelepon kolegaku di New untuk berterima kasih kepadanya karena telah meminjamkan kru-nya.

"Tidak masalah. Selalu senang membantu," jawabnya dengan bersemangat.

"Kuharap krumu sama cerianya seperti dirimu" aku terkekeh.

"Oh, apa mereka berkata kasar? Mungkin mereka lelah, tetapi dua wanita itu bermaksud baik," katanya. "Mereka benar-benar tim paramedis yang hebat".

Aku merasakan darahku berdesir kencang dan perasaan ngeri mulai menenggelamkan seluruh tubuhku.

Wanita?

Tapi suara di radio itu seorang lelaki.

3 comments:

  1. Lah.. lah... Terus yg jawab tadi siapa? Jangan2 yg telpon 911 td malah penjahatnya...

    Hmm, nekat juga ya ngibulin 911..

    ~Nadeshiko~

    ReplyDelete
  2. Tim medicnya dibunuh kah? Dan yg jawab itu pembunuhnya

    ReplyDelete