Wednesday, August 21, 2019

REDDIT DARK TALES #2: JIKA KAU MENDENGAR SUARA TANGISAN ANAK KECIL, LARILAH!


Judul Asli: “If You Hear A Child Crying Alone At Night, Run”

Penulis: IamHowardMoxley



Jika kau mendengar seorang anak kecil di dalam hutan menangis minta tolong, abaikan dia, apalagi saat malam hari!” itulah yang dikatakan Paman Stevie kepada aku dan adikku saat kami masih kecil, dan juga kepada siapapun yang datang ke hutan itu.


Ceritanya adalah, ketika dia berumur 25 tahun, ia mengikuti suara tangisan pada malam hari dan menemukan sesuatu yang terlihat seperti seorang anak laki-laki dengan celana jeans dan t-shirt merah sedang meratapi lengan dan kakinya yang patah. Ketika Paman Stevie menghampirinya, ia akhirnya menyadari bahwa apa yang terlihat sebagai pakaian anak itu hanyalah rambut-rambut yang menutupi tubuhnya dan mengitari apa yang terlihat seperti mulut raksasa, yang dimulai dari bahunya dan berakhir di “kaki”-nya. Stevie lari dari “umpan” itu dan menceritakannya kepada siapapun yang ia temui. Ceritanya pun menyebar bak bara api.

Aku sendiri tak percaya pada sesuatu yang meniru seorang bocah yang terluka untuk memangsa manusiadan aku mengira bahwa semua itu hanyalah karangan pamanku saja untuk meraup ketenaran di kota kecil kami. Adikku, sebaliknya, sangat mempercayai kisah paman seperti sebuah doktrin suci. Untuk membuktikan pada adikku, aku sering mengajaknya ke dalam hutan untuk menemukan “anak” ini, walaupun pamanku memperingatkan kami dengan keras untuk tidak melakukannya. Kami tak pernah menemukan apapun, namun adikku tak pernah percaya padaku dan berkilah bahwa suara kami berdua menakuti makhluk itu. Maka dari itu kami setuju untuk beprencar dan mencarinya sendiri-sendiri. Kami setuju untuk kembali ke rumah jam 5 sore.

Namun setelah jam 5 lewat, adikku tak kunjung pulang. Aku harus berbohong ketika mereka menanyaiku – semua orang tahu bahwa berkelana ke dalam hutan adalah sangat TERLARANG dan aku lebih takut akan hukuman yang bisa kuterima ketimbang keselamatan adikku sendiri. Laguan menurutku tempat itu juga bukan “hutan” sungguhan, melainkan tanah kosong dengan pohon-pohon dan tanaman liar yang dikelilingi beberapa gedung apartemen tinggi, bahkan dekat dengan supermarket. Bahkan jika adikku benar-benar terluka di sana, aku menduga seseorang akan menemukan dan menyelamatkannya.
Namun adikku tak pernah kembali. Ketika polisi menanyaiku, aku mengatakan bahwa aku tak tahu apa-apa. Mereka takkan menekan seorang anak berumur 7 tahun.

Mereka menemukan jasad adikku keesokan harinya. Dia terjatuh ke sebuah retakan di tanah, terjepit di sana, hanya menyisakan kepala dan sedikit tangannya teracung di atas tanah. Ketika jatuh, ia tak sengaja mematahkan lengannya, membuatnya tak berdaya menghalau burung-burung gagak yang mematuki dan melahap daging-daging di kepalanya hingga hanya menyisakan tengkorak yang licin.

Aku kemudian mengetahui bahwa paling tidak ada 20 orang yang mendengar tangisan adikku malam itu, meminta tolong. Satu orang bahkan ingat bahwa adikku merintih jika tangannya patah. Dan semua orang mengatakan mereka menghindari suara tangisan itu karena cerita pamanku Stevie.

8 comments:

  1. cerita yang cukup aneh, tapi imajinasi yang liar

    ReplyDelete
  2. Pada akhirnya mau ngga mau dia harus mengakui kalau ini true story bukan sekedar rumor

    ReplyDelete
  3. ingin kupatuki juga kepalanya paman Stevie mu itu nak

    ReplyDelete
  4. Ya olooh.. sedih banget, paman macem apa dia itu

    ReplyDelete
  5. Gue lehih sebel ama si kakak daripda si paman,bukannya pamannya udah ngingetin dia yahh buat jngan ke hutan itu,,eh si kakak malah sok pemberani dan malah nyelakain adiknya,kenapa bukan si kakak aja yg jd korban sebelll

    ReplyDelete