Wednesday, August 21, 2019

REDDIT DARK TALES #1: KUNJUNGAN PAMAN TOMMY


Judul asli: “Uncle Tommy's Visit”

Penulis: Writal2


Sekarang ingat, ayah tidak ingin kau berbicara dengannya kecuali jika ayah ada di dekatmu, mengerti?”

Ya, Yah.”

Ayah serius! Rapikan bajumu—dia ke sini.”


Pintu depan mengayun, membuka ke dalam, dan di sana berdiri Paman Tommy. Tubuhnya terbenam dalam keringat setelah seharian bekerja di bawah teriknya musim panas.

Panas banget di luar, ya?” katanya sembari meletakkan tasnya di atas lantai dan melepaskan ikatan tali sepatu boot-nya. “Terima kasih sudah mengizinkanku menginap malam ini.”

Hanya jika kau menepati janjimu untuk pergi pagi-pagi buta.” ayahku menjawab dengan nada dingin.

Tentu saja.” ia tersenyum.

Nah, sekarang ...” Paman Tommy menoleh ke arahku dan berlutut agar bisa menatapku, “Mana pelukan untuk Paman Tommy? Sudah lama sekali sejak aku terakhir melihat keponakan kesayanganku.”

Aku mengambil sepasang langkah maju ke arahnya dan memberikannya pelukan. Ia membalasnya dengan dekapan erat yang membuatku merasa tidak nyaman. Kubiarkan suara lenguhan pelan keluar dari mulutku.

Apakah kau tahu suhunya di luar sana hampir 40 derajat?” ia bertanya sembari menyentuh lengan panjang kemejaku.

Aku belum keluar seharian.” jawabku.

Hei, bukannya kamu punya PR yang harus dikerjakan?” sergah ayahku.

Aku tahu itu adalah aba-aba agar aku pergi, jadi akupun kembali ke kamarku.

Malam harinya aku berbaring di atas ranjang, membolik-balik posisiku karena tak mampu tidur dengan nyaman. Tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki di lorong, tepat di luar kamar tidurku. Setelah keheningan yang merayap selama beberapa detik, pintu kamarku membuka perlahan tanpa suara, dan siluet hitam seorang pria memasuki ruangan. Kemudian, pintupun tertutup kembali.

Selama beberapa detik tak ada apapun selain keheningan. Aku bahkan sampai berpikir bahwa aku hanya memimpikannya, jika bukan karena suara napasnya yang seolah-olah dihembuskan secara seksama.

Tangannya kemudian menyentuhku.

Ia meraba perutku, kemudian mengangkat kaosku ke atas. Dari sudut mataku aku bisa melihat dua hal: cahaya senter saku yang muram dan mata Paman Tommy yang menatap tubuhku, seolah tengah mempelajari kulitku yang telanjang. Jemarinya terus merabaku, kali ini untuk melihat punggungku. Tiba-tiba, ia beranjak membuka pintu dan keluar. Aku mencoba kembali untuk tidur dan akhirnya berhasil.

Dia sudah pergi ketika aku bangun.

Menjelang siang, telepon rumahku berbunyi. Kala itu ayahku sedang keluar.

Halo?” angkatku.

Hai, Sayang!”

Paman Tommy?”

Ya. Apa ayahmu ada?”

Tidak. Ayah pergi ke toko.”

Bagus!” katanya, suara sedikit bergetar. Dia diam sejenak, kemudian berbicara kembali, “Aku menelepon karena masalah kemarin malam. Aku tidak tahu apakah kamu bangun atau ti—“

Aku bangun.”

Well, kalau begitu aku langsung saja. Aku ada pertanyan untukmu dan aku ingin kau jujur pada pamanmu ini.”

Ya?”

Luka dan memar itu, darimana kau mendapatkannya?”


15 comments:

  1. Gue kira bakal disantap atau setidaknya pamannya homo, plot twist yang bagus. wkwk

    ReplyDelete
  2. nice twist ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    ReplyDelete
  3. Hurufnya kayanya kekecilan deh bang, perbesar dikit donk biar enak bacanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwk sorry itu dari bloggernya ga tau pas gw upload jadi kayak gitu fontnya, tapi udah dibenerin kok

      Delete
  4. Kupikir pamannya yang mau ngapa-apain si aku. Ternyata pas malem-malem itu cuma mau ngeliat

    ReplyDelete
  5. Udah suudzon sama paman tommy duluan :(

    ReplyDelete
  6. paman nya tahu masalah child abuse...

    ReplyDelete
  7. aku sudah suujon ama paman Tommy :(
    maafkan aku paman :( kucinta kaauu

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  9. Kirain diap in gitu sama paman ny supaya bisa tidur.. Soal ny sebelum ny bilang gak bisa tidur kan๐Ÿ˜

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete