Friday, August 23, 2019

REDDIT DARK TALES #11: TERIMA KASIH, KELLY


Judul Asli: “Thank You Kelly”

Penulis: Shoeslacesfaces



"...To ... tolong ...c-c-cepatlah..."

Pak. Kami sudah tahu lokasi Anda. Mobil polisi dan ambulans sedang meluncur ke sana.”

"... P ...p-p-pat..."

Maaf, Pak ... suara napas Anda sangat cepat, saya tidak bisa menangkap apa yang Anda katakan. Bisa Anda ucapkan lebih jelas lagi?”

"...P-p-p..."


Jangan tutup teleponnya, oke? Bisakah Anda melakukannya?"

"...Y-yaaa..."

Baik, bagus! Sekarang, seperti kata kami, ambulans sedang meluncur ke sana dan beberapa menit lagi kami akan menolong Anda. Saya mohon jangan tutup teleponnya hingga mereka datang, oke?"

.... “

Siapa nama Anda, Pak?”

....”

Pak? Apa Anda masih di sana?”

... ya ...”

Pak, nama saya Kelly dan saya di sini untuk menolong Anda. Bisa sebutkan nama Anda, tolong?”

... eh ... eh ... p-p-paaat ...”

Maaf, Anda bilang apa?”

... P-pat ...”

Apa Anda bilang cepat? Cepat?”

"...e-eh ... p-paaat ..."

"Pak?"

"...Em...pat..."

Pak ... tetap bertahan, oke? Kami akan tiba sesegera mungkin ... Pak? Halo?”

...”

195, di sini Pusat, ganti!”

195 masuk, ganti!”

195 aku khawatir korban sudah meninggal. Bersiaplah di TKP. Berapa ETA Anda?”

45 detik.”

Salurannya masih terhubung, tapi sepertinya aku kehilangan kontak dengan penelepon. Lanjutkan dengan hati-hati. Kita masih belum tahu apa yang terjadi.”

195 mengerti!”

Pak ... Ini Kelly lagi. Apa Anda bisa mendengar saya?”

...”

Jika Anda bisa mendengar saya, tim paramedis dan polisi akan segera menolong Anda beberapa detik lagi, oke?”

... baik ... masuklah ...”

Pak?”

... masuklah ...”

Pusat, di sini 195. Kami sekarang berada di TKP, masuk melalui pintu depan dan belakang.”'

Tanpa sengaja mata Kelly menatap jam di sudut layar komputer dan akhirnya ia mengerti.

3.59 ... 4.00

Sekarang pukul empat tepat. Perasaan tak enak mulai menggelayutinya.

195, ini Pusat! Jangan masuk ke sana! Saya ulangi, jangan masuk ke ..."

AAAAAAAAAA!!!” terdengar suara teriakan yang amat keras, diikuti suara tembakan dimana-mana.

Teriakan demi teriakan terus bersahutan, diiringi suara logam yang saling bertemu, seperti suara perangkap tikus yang bekerja.

196! apa yang terjadi? Di sini Pusat, jawab!!!”

Namun yang terngiang di telinga Kelly hanya jeritan kesakitan dan minta ampun dari semua orang yang ia kirim ke sana.

Saluran 911 itu masih terhubung dan suara napas yang berat masih terdengar. Suara terakhir yang terdengar dari saluran itu adalah suara tawa yang amat keras.

"...Ha ha haaa...ha ha ha haaa....ahhh.....terima kasih, Kelly. Tadi itu sangat menyenangkan untuk dilihat ..."

Telepon itu akhirnya mati.


2 comments: