Suatu malam, aku mencari kafe internet karena perlu
mengirim beberapa e-mail. Aku melihat satu di sebuah bangunan tua. Tanda itu
mengatakan warnet-nya terletak di lantai 6.
Saat aku berjalan melalui pintu masuk, ada lorong gelap
yang menuju ke lift kecil. Aku menekan tombol panggil dan ketika pintu terbuka,
aku melangkah masuk.
Di banyak negara Asia, banyak bangunan tidak memiliki
lantai 4. Angka 4 dianggap sial karena kata "empat" terdengar hampir
sama dengan kata "kematian".
Tombol-tombol di lift adalah 1-2-3-5-6. Aku menekan
tombol untuk lantai 6. Pintu-pintu tertutup dan lift perlahan mulai naik.
Ketika berhenti dan pintu terbuka, aku akan melangkah
keluar ketika aku menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Lorong itu dilingkupi
kegelapan total. Dengan cahaya yang berasal dari lift, aku bisa melihat
furnitur-furnitur yang ditutupi kain putih berdebu. Sepertinya tempat ini tak
pernah ditempati selama beberapa puluh tahun.
Kupikir aku pasti salah lantai, jadi aku memeriksa tombolnya,
tapi tidak ada yang menyala. Tidak ada yang menunjukkan lantai mana aku berada.
Saat itulah, aku melihat ada sesuatu yang bergerak di
ujung lorong yang gelap. Aku tidak tahu apa itu, tapi itu terlihat seperti orang
berpakaian gaun. Sosok itu bergerak perlahan menyusuri lorong, menuju lift. Ini
membuat aku panik dan panik, aku mulai menekan tombol untuk menutup pintu.
Tiba-tiba, lampu di lift berkedip dan mati. Aku
terjerembap dalam gelap gulita. Aku begitu ketakutan, aku hampir membasahi
diriku sendiri.
Di saat dimana aku seperti akan kehilangannya sepenuhnya,
lampu berkedip dan kembali menyala. Pintu-pintu tertutup, lift tersentak
kembali ke kehidupan dan mulai naik lagi. Aku menarik napas lega.
Saat pintu dibuka kali ini, aku berada di warnet. Aku
pergi ke konter dan memberi tahu gadis yang bekerja di sana apa yang terjadi.
Saat dia mendengarkan, wajahnya menjadi pucat.
Dia mengatakan bahwa beberapa pelanggan dan beberapa
rekan kerja telah mengalami hal serupa. Dia sendiri tidak pernah mengalami apapun,
tetapi dia memberi tahu aku tentang sejarah bangunan itu.
Rupanya, lantai 4 dulunya adalah salon. Bisnis salon itu berjalan
lancar sampai salah satu wanita yang bekerja di sana bunuh diri. Tidak ada yang
tahu alasannya, tapi dia menggorok pergelangan tangannya di atas baskom dan
berdarah sampai mati.
Salon terus beroperasi, tapi pelanggannya diganggu oleh
kejadian aneh yang tak bisa dijelaskan. Terkadang, ketika pelanggan mencuci
rambut mereka, airnya akan menjadi merah seperti darah. Orang lain mengklaim
bahwa ketika mereka melihat ke cermin, mereka akan melihat sekilas sosok hantu
yang berdiri di belakang mereka. Namun,ketika mereka berbalik, tidak akan ada
orang di sana. Karena kejadian ini, salon tersebut memiliki reputasi buruk dan
mulai kehilangan pelanggan. Akhirnya, mereka terpaksa gulung tikar.
Pemilik gedung itu mencoba menyewakan lantai 4 ke bisnis
lain, tapi ketika mereka tahu ada seseorang yang meninggal di sana, tidak ada
yang mau menyewanya. Akhirnya, pemilik mengurangi harga hampir separuh dan disewa
oleh seorang pengusaha yang berencana membuka toko alat tulis.
Namun, ketika mereka mencoba melakukan beberapa renovasi
di lantai, ada serangkaian kecelakaan misterius. Alat pekerja terkadang hilang
dan ditemukan di tempat-tempat aneh, cermin besar tiba-tiba hancur saat tidak
ada orang di dekatnya, dan seorang pekerja tangannya hancur saat pintu lift
menutup tanpa diduga. Akhirnya, para pekerja ketakutan dan menolak untuk
melanjutkan. Pengusaha itupun pergi.
Pemilik gedung akhirnya menyerah dan menutup lantai itu.
Dia mengganti tombol di lift dan diprogram ulang sehingga tidak ada yang bisa
pergi ke lantai 4.
Paling tidak, itulah yang seharusnya terjadi.
Untuk beberapa alasan, ketika ada yang naik lift, kadang-kadang
mereka berhenti di lantai 4 dan saat pintu dibuka, beberapa orang akan melihat
sosok yang berjalan menuju ke arah mereka dalam kegelapan.
Ane tambahi ya...
ReplyDeleteAngka 4 dalam mandarin bunyinya sí (dibaca se). Sedangkan "Se" sendiri aetinya kematian. Begitu kalau ga salah, tapi kalau dr sisi fengshui ada lagi, lebih baik tanya ke Lola atau Jerri wqwqwqw Cmiiw gaes
Ratna
Regard
Di bahasa Jepang pun angka 4 biasa disebut "shi" yg artinya "mati"
ReplyDeletetpi klo secara logika dan realitas, yaa meskipun lantai 4 diganti pake nomor 5, ttep aja itu lantai 4 wkwk
ReplyDeleteidiot bgt dah org2 yg percaya dgn cara yg sesimpel itu buat menghindari kesialan xD
Lo yg idiot, itu bilang lift diprogram ulang supaya gada yg bisa ke lantai 4, jd lantai 4 masih ada, cuma ga bisa diakses lewat lift ogeb
DeleteDari semua ceritanya, ini yg paling 'normal' menurut gua. Kaya...cuma ketemu hantu aja, ga kaya yang lainnya :-/
ReplyDelete