REDDIT #16: AKU BELUM NGERJAIN PR

“I Didn't Do My Homework”

Penulis: StarkSten28

"Oke, guys! Siapkan PR kalian di atas meja dan kumpulkan ke depan. Aku harap liburan selama seminggu kemarin cukup untuk kalian menyelesaikannya.”

Aduh, aku tidak mengerjakannya. Kenapa aku harus? Toh pelajaran ini takkan berguna bagi hidupku. Ketika Mrs. Bletherly menghampiriku, aku hanya menatap mejaku.

"Nah, Mark? Apa alasanmu kali ini?"

Aku memberinya jawaban terbodoh dengan sengaja. Ia memang bukan guru favoritku. Aku hanya suka melihat dia kesal.

"Saya mengerjakan PR itu, Bu, sungguh! Hanya saja, saya meninggalkannya di meja saat ibu saya memanggil saya untuk makan malam dan anjing saya .. saya tidak punya waktu untuk mengajaknya berjalan-jalan karena saya mengerjakan PR ini sepanjang minggu … jadi dia kesal dan dia … "

"Anjingmu memakan pekerjaan rumahmu?" dia meneruskan.

"Ya ..." kataku, sambil membuat kontak matanya supaya dikasihani.

"Kau tahu, Mark, aku sudah memberitahumu awal tahun ini bahwa kamu hanya mendapatkan tiga kesempatan di kelasku. Pertama, PR sebulan lalu tak kamu kerjakan karena bukumu hilang. Lalu, seminggu lalu printermu kehabisan tinta. Dan sekarang ... anjingmu?”

Ia mendesah.

"Aku takut ini adalah kesempatanmu yang terakhir. Aku akan melaporkanmu untuk diberi hukuman di ruangan Tuan Shaw sepulang sekolah."

Nggak boleh pulang? Siapa takut. Aku malah senang. Orang tuaku juga belum akan pulang hingga larut malam nanti. Coba lagi, Mrs. Bletherly.

Aku duduk di ruangan kepala sekolah hingga sore lalu berjalan pulang. Aku mengeluarkan kunci dari sakuku dan membuka pintu depan. Baunya ... aneh. Aku berjalan melalui pintu dan masuk ke ruang tamu.

Bandit terbaring berantakan, merintih hingga saat-saat terakhirnya pergi. Perutnya membuka dan ususnya tersebar di lantai, dalam genangan empedu dan darah. Aku menatapnya sebentar ... sampai mataku meluncur ke kata-kata yang ditulis dengan darah yang masih menetes di dinding:

"Aku tidak menemukannya, Mark, tapi aku masih mengharapkan kamu kumpulkan buku PR itu besok. Tidak akan ada lagi kesempatan berikutnya."