“I Swear I Used to be Blonde”
Penulis:
sppookypotpie
Pagi ini, jam alarmku berdering dengan suara
melengking. Kucingku melompat dari tempat tidur dan berlari keluar pintu saat itu
terjadi.
Yang paling menakutkan bagiku, bukanlah fakta bahwa
aku tidak mempunyai kucing. Namun rambutku – warnanya hitam.
Aku bersumpah rambutku dulu pirang.
Aku melangkah keluar dari tempat tidur.
Kucing itu ada disini. Ia mendengkur di bawah kakiku. Suaranya
terdengar aneh. Aku takut melihat ke bawah dan melihat sesuatu yang bukan
kucing.
Kaki telanjangku menyentuh ubin. Kamarku seharusnya
berlantai kayu.
Aku melihat di tempat tangga depan kamarku yang seharusnya
mengarah turun kini ditempati tangga yang mengarah ke atas. Tapi aku tidak di
lantai satu, aku tahu itu. Dan rumahku hanya punya dua lantai. Jadi lantai
berapa aku berada? Aku mundur. Kemana tangga itu menuju? Aku mengetuk lantai
tiga kali, untuk mengetahui terbuat dari apa lantai ini. Sesuatu mengetuk
kembali.
Kucing itu mendengkur lagi.
Kamar mandiku tidak memiliki wastafel. Hanya sebuah
lubang. Aku bisa mendengar sesuatu yang keluar dari lubang itu, naik ke atas.
Suara dengkuran.
Aku bisa mendengar suara papan lantai berderit,
kurasa. Dari lantai pertama.
Ada lift di sana! Aku akan turun ke lantai pertama dan
memeriksanya.
Kucing itu ada di sampingku. Aku tidak akan melihat
ke bawah. Kedengarannya itu bukan kucing.
Mengapa ada lift di rumahku? Tak ada waktu untuk
berpikir.
Aku sampai di lantai di bawahku.
Lantai ini sama dengan yang di atas. Sama persis.
Aku bisa mendengarnya merangkak naik bak cuci piring.
Sesuatu mengetuk tiga kali di langit-langit di atasku. Saya mengetuk kembali.
Jam menunjukkan 8:03.
Aku perlu bernapas, jantungku bergedup amat kencang.
Aku bisa mendengar napasku.
Aku lelah. Aku tidak ingat pernah memiliki cermin di kamar
saya. Di cermin itu ada deretan angka 9-14-9-1-4-1-12-1-8-14-5-18-1-11-1
ditulis dalam tinta merah. Tidak, kurasa itu bukan tinta.
Lift itu berbunyi. Seseorang berjalan keluar. Atau
kurasa, merangkak? Kudengar mereka batuk. Mereka mendekat. Aku bersembunyi di
lemari. Mengapa lemari ini memiliki dinding merah? Dan masih basah …
Mereka berjalan mendekat, jantungku berdebar. Aku mendengar mereka mengetuk sesuatu. Kudengar langkah-langkahnya berhenti tepat
di depan pintu. Mereka menarik napas dalam-dalam. Mereka terus berjalan.
Jam menunjukkan 8:04.
Kudengar mereka sudah pergi, jadi aku menyelinap
keluar dari lemari berdinding biru dan masuk ke kamar mandi. Aku bisa
mendengarnya merangkak.
Jam menunjukkan 8:03.
Kucing itu masih mendengkur sambil mendorong kakiku, tapi rasanya tidak seperti bulu.
Di ujung lorong adalah tangga.
Aku tidak bisa keluar
tidak bisa
ia mendengkur lagi
di telingaku
kurasa
aku
akan
mencoba
naik
tangga
Ini adalah neraka
ReplyDeleteOMG, ceweknya udah mati
Dia pindah tempat atau gimana nih bangdep?
ReplyDeleteAku saya aku saya.. akan lebih baik jika aku saja, atau saya.. kalau dicampur adukan jd kurang enak bacanya..maaf bang, tapi tetep bang dave terbaik.
ReplyDeleteNeraka berbentuk rumah. Keren juga...
ReplyDelete~Nadeshiko~
paralel?
ReplyDeletegagal paham bang, jelasin dong :(
ReplyDeleteKeulang ulang?
ReplyDeleteGua ga ngerti
ReplyDeleteintinya ceweknya di neraka (ada kodenya) dan dia dihukum disuruh mengulang2 waktu (ngetuk2 dinding) dan diikuti sesuatu (yg mendengkur)
Delete9 = i . 14 = N . 9=i . 1=A . 4=D . 1 = A . 12=L . 1=A . 8=H . 14=N . 5=E . 18=R . 1=A . 11=K .1=A
ReplyDelete"INI ADALAH NERAKA"
Ya tinggal tidur lagi aja sih.
ReplyDelete