“I'm Addicted to Snuff Films”
Penulis:
lukkynumber
Apakah itu membuatku menjadi orang jahat? Aku dulu
merasa bersalah. Aku muntah dua kali saat pertama kali aku melihat seseorang
terbunuh. Tapi kemudian rasanya mulai menjadi sensasi. Benar-benar membuatku
melayang!
Siapa pun yang kecanduan akan memberi tahumu – betapa
luar biasanya sensasi yang kau dapatkan dari bahan kimia yang dihasilkan tubuhmu
sendiri. Rasanya tidak tertandingi.
Entah itu pecandu adrenalin, mabuk, atau perjudian ... mereka tak bisa hidup
tanpanya.
Jadi menurutmu aku orang jahat? Bukannya aku yang membunuh
mereka. Aku hanya menikmati prosesnya saja. Oke, aku tahu ... bagi kalian
mungkin aku terdengar mengerikan. Tapi jangan sok suci, kalian juga punya
kebiasaan buruk kan?
Seni “snuff” sudah berkembang pesat. Dulu semua videonya
kasar, menunjukkan mereka beraksi di bawah tanah yang remang-remang atau motel
kumuh yang menjijikkan. Sekarang, mereka memiliki video ini yang disebut
"remote", di mana kalian bisa melihat saat mereka bersiap-siap, lalu
menyetir atau berjalan ke tempat tujuan, lalu membunuh korbannya. Semua secara
live! Keren sekali bukan?!
Tentu saja, alamat jalan dan wajah para pelakunya dibuat
kabur. Siapa sih yang ingin ditangkap polisi?
Video jarak jauh yang kutonton hari ini adalah yang
paling gila. Sang pelaku sedang syuting dirinya berjalan ke rumah korbannya,
dan aku tahu aku mengenali jalan itu. Ketika dia mendekati jalan masuk dan
kemudian berjalan ke pintu kaca geser di sisi rumah, jantungku mulai
berdebar-debar. Bulu kudukku bergidik saat ia menyelinap masuk ke dalam rumah,
dan dengan langkah tanpa suara menaiki tangga berkarpet.
Aku tidak bisa memalingkan mataku dari layar, meskipun
aku tahu persis di mana ia berada. Foto keluarga yang terekam di latar belakang
semakin meyakinkanku.
Keringat dingin mulai bercucuran. Aku tahu ini semua
salah, tapi aku tidak bisa menahannya. Mulutku basah dengan antisipasi saat sang
pembunuh membuka pintu kamar. Pisau berburu yang tajam telah tergenggam di
tangannya.
Aku merasakan otakku hampir meledak oleh dopamin saat
video itu menunjukkan kamar tidur yang berantakan, sementara sosok lain tampak
tengah sibuk di depan meja, menatap layar komputer. Headphone menempel di
telinganya.
Aku merasa takut sesaat, karena sang pembunuh meletakkan tangan bersarungnya di bahu sang
korban. Perutku terasa mulai ketika sang kepala sang korban mulai berputar dan
wajah keponakanku yang berusia 10 tahun memenuhi layar.
Aku mencoba mengeringkan tanganku yang basah oleh
keringat dan bersiap untuk klimaks.
Naaaaah, kan, udah berapa kali elu oe kasih bilang, jangan main-main yang berbahaya. Kena sendiri kan....!!!##
ReplyDeleteKirain si aku yg mau dibunuh
ReplyDeletejd dy nonton anggota keluarganya dibunuh, ponakannya jd korban di film snuff yg dy tonton, begitu?
ReplyDeleteJadi dia ngeliat keponakan nya sendiri dibunuh? Tadi sempet ngira si "aku" yg jadi korban berikutnya...
ReplyDelete~Nadeshiko~
Fetish yang abnormal
ReplyDeletePasti si "aku" yg membayar pembunuh itu kayak para pembunuh bayaran yg ada di deep web. Dibayar, terus pas lagi bunuh difilm-in. Dasar fetish yg aneh ckck
ReplyDeletejadi gini guys. mungkin aja dia tinggal satu keluarga dgn om n tantenya sertw kakek neneknya. jadi tu rumah buat keluarga besar.
ReplyDeletenahh disini tu "klimaks" yg aku maksud tu mungkin gilirannya dia dibunuh.
atau mungkin aja itu rumahnya cuma rumah tante, om, serta keponakannya