REDDIT #4: MANTANKU MEMANG ULAR BERBISA

 “When Your Ex Is A Snake”

Penulis: GuyAwks

“Tato gambar ini di bisep kiriku! "

Dia memberiku selembar kertas dengan gambar seekor kobra hijau. Dengan setengah hati aku berusaha menyembunyikan kekecewaanku dari pemuda yang berdiri di depanku. Ketika aku mulai bekerja sebagai seniman tato, aku membayangkan diriku melukis di permadani kulit sembari memamerkan bakat seniku. Tapi kenyataannya, menjadi seniman tato hanya sebatas menggambar objek-objek klise dengan stensil sepanjang hari.

“Jadi, eh, Vince,” aku bergumam, mencoba memulai percakapan agar pekerjaanku terasa lebih hidup. “Apa kau pernah punya tato sebelumnya, atau ini yang pertama?”

"Aku pernah punya satu sebelumnya ..." dia bergumam kesal. "tapi sudah kuhapus."

"Biar aku tebak," aku tersenyum, mengarahkan alat tato ke lengannya. "Pasti ada hubungannya dengan mantan?"

Aku terkikik. Cowok seperti ini memang sangat mudah dibaca.

Vince mulai membongkar kisah mantannya yang tukang selingkuh, mengkhianati dirinya ratusan kali, dan menghancurkan hatinya. Rupanya, dia dan “wanita ular” itu memiliki tato hati dengan nama masing-masing. Sungguh sial.

"Yah ... si ular itu akan merasakan akibatnya" dia menggeram. “Aku menemukan beberapa mantra voodoo online. Tato ini akan mengubah mantanku itu menjadi dirinya yang sebenarnya. ”

Aku menahan tawa. Wow, cowok ini tidak bercanda! Dia benar-benar serius percaya pada mantra voodoo! Well, pekerjaan ini takkan se-membosankan seperti yang kuduga jika aku selalu punya klien seperti ini. Dengan cepat aku menyelesaikan tato itu dan menghilangkan beberapa tetes tinta hijau dari kulitnya. Pekerjaanku memang sesederhana itu, tetapi aku tetap merasa bangga dengan hasilnya.

"Jadi, ceritakan lebih banyak tentang 'sihir voodoo' ini." ejekku. “Tato yang barusan kamu bikin itu akan menjadi hidup dan mematuk mantanmu atau apa? "

"Tidak," jawabnya sambil menyeringai. "Menghapus tato itu hanya menghapus kenangan Roxy tentang hubungan kami."

Roxy? Tapi itu kan …

Aku melihat ke bawah, menyadari untuk pertama kalinya bahwa aku memiliki hati bertuliskan “Vince” ditato di lengan kiriku. Sebelum aku dapat bereaksi, aku merasa tubuhku tenggelam ke lantai. Kulitku seakan mengelupas dan menimbunku, membuatku jatuh ke dalam kegelapan. Aku hanya bisa merayap keluar dari tumpukan kulit manusiaku dan melihat para pelangganku yang berteriak panik. Aku hanya bisa mendesiskan amarahku., sambil menatap Vince yang tersenyum padaku.

“Nikmati dirimu yang sesungguhnya, Sayang.”