Thursday, November 22, 2018

REDDIT #15: LUBANG DI PONDOK


Penulis: WhoSoup

Judul Asli: “The Hole in the Cabin”


“Mrs. Davis! Mrs. Davis!” teriakku. Air mata mengalir di wajahku dan ada nada kengerian dalam suaraku.

“Ada apa?” Mrs. Davis bertanya, menegok dari balik sayuran yang tengah dipotongnya. Jika ketakutan itu menular, pastilah ia sudah tertular olehnya. Ia tampak ketakutan dan berkeringat. “Apa yang terjadi? Dimana Matthew?”

“Aku tak tahu! Dia terluka! Dia jatuh ke sebuah lubang!”


“Lubang? Lubang apa yang kau bicarakan?”

“Tolong! Aku tak meraihnya! Anda harus menolongku! Seperinya ada sesuatu yang lain yang berada di bawah sana!”

Sekitar beberapa kilometer memasuki hutan, ada sebuah pondok tua. Pondok itu sudah tak berpenghuni lagi selama bertahun-tahun. Kayu-kayunya telah membusuk dan atapnya juga sudah roboh. Para orang tua selalu melarang kami ke sana. Siapa tahu betapa berbahayanya tempat itu?

Kami bisa mendengar teriakan jauh sebelum kami mencapainya. Suara kesakitan yang luar biasa. Mrs Davis berlari lebih cepat dariku, sehingga ia jauh mendahuluiku. Ia terus meneriakkan nama anaknya. Dan ketika suara teriakan itu terhenti, larinya bertambah kencang.

Di dalam kabin, ada sebuah lubang menganga dari balik lantai kayu yang mulai menyatu dengan tanah. Diameternya sekitar semeter dan cukup dalam sehingga kau tak bisa melihat seperti apa dasarnya, karena sudah ditenggelamkan kegelapan, walaupun saat itu masih siang bolong. Dan lagi, kau bisa menciumnya. Bau busuk yang menyengat dari dalam sana.

Mrs. Davis berlutut di dekat lubang itu sambil masih meneriakkan namanya, “Matt! Matt! Kau bisa mendengar Ibu, Nak? Apa kau baik-baik saja? Matt!”

Ia mencondongkan tubuhnya ke depan.

Saat itulah aku menendangnya kuat-kuat. Ia segera terjerembap ke dalam lubang itu.

Suara teriakan terdengar ketika ia mencapai dasar lubang itu. Disusul teriakan lagi yang lebih nyaring.

“Nah, itu akan memberinya makan untuk sementara.”


2 comments: