Thursday, November 22, 2018

BONUS #1: PERMAINAN YANG KUIKUTI DI INTERNET


(terinspirasi oleh cerita Reddit 

By: Dave


“Cari sesuatu yang tua!”

UH, segala di ruangan ini baru. Ayah baru saja mengecatnya untuk menyambut adik bayiku. Semua furniturnya juga baru. Aku melihat ke bawah dan menatap lantai. Jackpot! Itu dia, lantai di rumah tua ini sudah lama sekali, bahkan berdecit jika diinjak. Aku mencongket sedikit kayu tua itu dan menaruhnya di sakuku.


“Cari sesuatu yang baru!”

Nah, ini lebih mudah. Aku ambil saja mainan yang menggantung di atas tempat tidur bayi itu. Sedikit saja, ada mainan berbentuk bintang yang langsung kugunting. Aku menatap ke kamera webcam yang mengawasiku di ruangan ini. Semoga aku tak kalah cepat dengan kontestan lain.

“Cari sesuatu yang dipinjam.”

Apa-apaan ini? Permainan ini makin sulit saja! Peraturannya adalah dilarang mencari di luar ruangan tempat kamu berada saat ini. Sial, kuharap aku tadi tak berada di kamar bayi ini saat permainan dimulai. Dipinjam? Apa ya? Oh ya, sulaman milik nenek ini. Ibu pasti meminjamnya kan? Aku segera mengambilnya dari kepala adikku itu. Dia terlihat protes, tapi aku mengabaikan.

“Cari sesuatu yang biru.”

Biru? Apa-apaan ... tak ada yang berwarna biru di sini! Adikku perempuan ... semua di sini warnanya pink! Bahkan ranjang dan lemari sialan itu! Semua yang kupakai warnanya hitam. Sial, apa yang biru di sini? Aku mulai panik ketika waktu makin berdetik. Kutatap wajah adikku yang sedang tersenyum. Matanya seperti mata ibuku, biru.

“Persetan, akan kuambil itu!” sembari meraih pisau lipat di sakuku.


9 comments:

  1. Jadi dia ngambil mata adiknya krn berwarna biru?? Omg, that's sick :(

    ReplyDelete
  2. permainan apa sih sebenarnya?🤔

    ReplyDelete
  3. wew.... mata adenya mau dicongkel....

    ReplyDelete
  4. Oke.. Matanya dicongkel... Mantap

    ReplyDelete
  5. mata adiknya warna biru jadi dia cuba cungkil mata adiknya,,,,heeeuwww

    ReplyDelete
  6. Masa tu adik bayi kaga punya baju biru satupun?
    Kaleng susu? Bungkus popok?

    ReplyDelete