Judul
Asli: “This is Hell”
Penulis:
NikolajDegtjarjow
Aku
orang yang religius. Kami semua orang yang religius. Aku. Orang
tuaku. Seluruh keluargaku. Orang-orang di pemukimanku. Kami tak
pernah melewatkan ibadah tiap Sabtu dan tidak ada satupun hari raya
yang tak kurayakan. Kami selalu mengisinya dengan cara berbeda,
kadang berpesta, kadang berpuasa.
Ketika
perang tiba, kami percaya, Tuhan pasti menyelamatkan kami.
Kami
mendengar di luar negara kami, bom diledakkan dimana-mana. Semua
negara berperang. Semua yang menjadi warga negara diwajibkan
mendaftar untuk berperang.
Namun
kami beruntung. Kami dibebaskan dari wajib militer.
Bahkan,
pemimpin negara kami membawa kami ke tempat yang aman. Ya, kata
mereka di sana kami akan dilindungi dari perang yang berkecamuk. Maka
kami semua pergi dari kota kami, menggunakan truk-truk militer yang
berbaris di jalan. Aku membawa seluruh keluargaku, tentu saja.
Namun
kata mereka, pertolongan mereka ini tidaklah gratis. Di sana, kami
diwajibkan untuk bekerja. Tentu saja kami tak keberatan. Kami hanya
petani biasa yang bekerja keras di ladang. Kadang, aku ingin
meninggalkan pekerjaanku itu, terutama saat kami menderita pada musim
dingin.
Mereka
juga akan memberi kami baju baru, piyama dengan motif garis-garis.
Aku justru berterima kasih. Kami tak pernah membeli baju baru selama
bertahun-tahun.
Kehidupan
kami akan jauh lebih baik di sini, jauh dari segala kekejaman perang.
Aku
sudah bisa melihatnya, bangunan-bangunan dari batu bata yang
menyambut kami.
Di
gerbangnya tertulis, "Arbeit macht frei".
Bekerja
akan membebaskanmu.
Aku
sangat bersemangat.
Third reich nih ngirim ke kamp konsentrasi
ReplyDeletewell, danke schon
ReplyDeleteSi aku ini pasti yahudi
ReplyDeleteJuden in Weltkrieg 2? Well, mindestens er ist glücklich 😹
ReplyDeleteWunderbar
ReplyDeleteNazi....heil
ReplyDeletekerja itu gratis? 😂
ReplyDeletekerja paksa
ReplyDeleteIbadah sabtu itu khas untuk Agama Yahudi kan? Bahasa Jerman, camp, Yahudi, fix itu camp camp konsentrasi ala nazi (goreng)
ReplyDeleteAwalnya kukira yahudi yg dikirim ke Palestina utk membuat negara disana. Tapi pas ada bagian mereka disuruh kerja, langsung kepikiran kamp konsentrasi NAZI Jerman
ReplyDeletepas disebutin piyama bergaris langsung keinget film "A Boy In The Stripper Pyjamas."
ReplyDelete*stripped
Deleteomg autocorrect nya malu-maluin wehh
Stripper Pyjamas kayak gimana tuh? :D
DeleteJadi abu
ReplyDeletei've been waiting posts from u since foreveeerrr:(
ReplyDeleteWuih dude, sebagai WNI yang tinggal di Munich lgsg merinding gue, that was the saddest & eeriest place on earth
ReplyDelete