Judul
Asli: “The Sheriff's Announcement”
Penulis:
VietDam
“Bapak-bapak
dan Ibu-ibu sekalian ...”
Sang
sheriff dengan enggan memulai pengumumannya dari atas podium. Ia
berusaha menenangkan diri sebelum menyampaikan pengumuman itu.
“Saya
benar-benar minta maaf, sekali lagi, karena harus mengumpulkan
semuanya untuk mengumumkan penemuan kami mengenai kasus menghilangnya
13 anak di kota kita. Sebagai ayah dari dua anak, saya hanya bisa
membayangkan rasa sakit yang harus Anda dan keluarga Anda alami.
Mohon terimalah ucapan duka cita saya yang sedalam-dalamnya.”
Ia
berhenti. Ucapannya serasa ditenggelamkan oleh ketegangan dan
keheningan dalam ruangan itu. Para orang tua itu tak bereaksi, hanya
sesekali mengeluarkan suara sesenggukan. Ia tahu, rasa pahit yang
mereka rasakan saat ini sudah melebih batas kemampuan mereka untuk
menanggungnya.
“Jadi,
marilah kita langsung membahas penemuan kami. Saya ingin mengumumkan
bahwa pelaku penculikan itu sudah tertangkap. Berkat kerja sama
warga, kami telah berhasil melacak semua bukti yang mengarah ke
tempat persembunyiannya ...”
Ia
berhenti sejenak kembali. Bahkan kini berita yang sekilas terdengar
positif ini sama sekali tak mampu menembus atmosfer duka yang
mengental di ruangan itu. Beberapa menaikkan alis merrka, beberapa
menundukkan kepala, seolah mereka telah menyerah. Mereka tahu apa
yang hendak dikatakan sheriff itu berikutnya.
“Dengan
sangat menyesal, kami menemukan 13 tubuh tanpa kepala di ruang bawah
tanah sang pelaku ...”
Walaupun
sudah mengantisipasi berita buruk itu, para orang tua di ruangan itu
tak mampu mencegah ledakan tangis mereka. Sang sheriff berusaha
mengumpulkan keberanian untuk menyelesaikan pengumumannya.
“Kami
juga menemukan, bapak dan ibu sekalian, tak ada cara untuk
menyampaikan hal ini kepada Anda semua ... 13 kepala anak-anak di
dalam freezer.”
Sebelum
merampungkan kalimatnya, ruangan itu sudah dipenuhi dengan teriakan
penuh umpatan dari para ayah, dibarengi dengan tangisan yang makin
menjadi dari para ibu. Ruangan itus erasa dipenuhi tsunami kemarahan
dan keputusasaan. Para pria berusaha memeluk istri mereka untuk
menenangkan mereka.
"Tapi
...”
Satu
kata itu mampu membuat semua orang terdiam kembali. Mereka menahan
emosi mereka dan memperhatikan apa yang akan dikatakan sang sheriff.
Mereka menatap tak percaya ke arah podium, dimana sang sheriff
terlihat terbebani dengan berita yang harus ia sampaikan kepada
mereka.
“Tapi
saudara-saudara sekalian ... ketiga belas kepala itu sama sekali
tidak cocok dengan 13 tubuh yang kami temukan.”
berarti korban nya lbh dari 13...
ReplyDeleteberarti 26 mayat
ReplyDelete