Judul
Asli: “If You Hear A Child Crying Alone At Night, Run”
Penulis:
IamHowardMoxley
“Jika
kau mendengar seorang anak kecil di dalam hutan menangis minta
tolong, abaikan dia, apalagi saat malam hari!” itulah yang
dikatakan Paman Stevie kepada aku dan adikku saat kami masih kecil,
dan juga kepada siapapun yang datang ke hutan itu.
Ceritanya
adalah, ketika dia berumur 25 tahun, ia mengikuti suara tangisan pada
malam hari dan menemukan sesuatu yang terlihat seperti seorang anak
laki-laki dengan celana jeans dan t-shirt merah sedang meratapi
lengan dan kakinya yang patah. Ketika Paman Stevie menghampirinya, ia
akhirnya menyadari bahwa apa yang terlihat sebagai pakaian anak itu
hanyalah rambut-rambut yang menutupi tubuhnya dan mengitari apa yang
terlihat seperti mulut raksasa, yang dimulai dari bahunya dan
berakhir di “kaki”-nya. Stevie lari dari “umpan” itu dan
menceritakannya kepada siapapun yang ia temui. Ceritanya pun menyebar
bak bara api.
Aku
sendiri tak percaya pada sesuatu yang meniru seorang bocah yang
terluka untuk memangsa manusiadan aku mengira bahwa semua itu
hanyalah karangan pamanku saja untuk meraup ketenaran di kota kecil
kami. Adikku, sebaliknya, sangat mempercayai kisah paman seperti
sebuah doktrin suci. Untuk membuktikan pada adikku, aku sering
mengajaknya ke dalam hutan untuk menemukan “anak” ini, walaupun
pamanku memperingatkan kami dengan keras untuk tidak melakukannya.
Kami tak pernah menemukan apapun, namun adikku tak pernah percaya
padaku dan berkilah bahwa suara kami berdua menakuti makhluk itu.
Maka dari itu kami setuju untuk beprencar dan mencarinya
sendiri-sendiri. Kami setuju untuk kembali ke rumah jam 5 sore.
Namun
setelah jam 5 lewat, adikku tak kunjung pulang. Aku harus berbohong
ketika mereka menanyaiku – semua orang tahu bahwa berkelana ke
dalam hutan adalah sangat TERLARANG dan aku lebih takut akan hukuman
yang bisa kuterima ketimbang keselamatan adikku sendiri. Laguan
menurutku tempat itu juga bukan “hutan” sungguhan, melainkan
tanah kosong dengan pohon-pohon dan tanaman liar yang dikelilingi
beberapa gedung apartemen tinggi, bahkan dekat dengan supermarket.
Bahkan jika adikku benar-benar terluka di sana, aku menduga seseorang
akan menemukan dan menyelamatkannya.
Namun
adikku tak pernah kembali. Ketika polisi menanyaiku, aku mengatakan
bahwa aku tak tahu apa-apa. Mereka takkan menekan seorang anak
berumur 7 tahun.
Mereka
menemukan jasad adikku keesokan harinya. Dia terjatuh ke sebuah
retakan di tanah, terjepit di sana, hanya menyisakan kepala dan
sedikit tangannya teracung di atas tanah. Ketika jatuh, ia tak
sengaja mematahkan lengannya, membuatnya tak berdaya menghalau
burung-burung gagak yang mematuki dan melahap daging-daging di
kepalanya hingga hanya menyisakan tengkorak yang licin.
Aku
kemudian mengetahui bahwa paling tidak ada 20 orang yang mendengar
tangisan adikku malam itu, meminta tolong. Satu orang bahkan ingat
bahwa adikku merintih jika tangannya patah. Dan semua orang
mengatakan mereka menghindari suara tangisan itu karena cerita
pamanku Stevie.
cerita yang cukup aneh, tapi imajinasi yang liar
ReplyDeletePada akhirnya mau ngga mau dia harus mengakui kalau ini true story bukan sekedar rumor
ReplyDeleteDasar Paman bangsat
ReplyDeleteingin kupatuki juga kepalanya paman Stevie mu itu nak
ReplyDeleteKasian Paman Stevie
ReplyDeleteDamn it, uncle stevie
ReplyDeleteYa olooh.. sedih banget, paman macem apa dia itu
ReplyDeleteGue lehih sebel ama si kakak daripda si paman,bukannya pamannya udah ngingetin dia yahh buat jngan ke hutan itu,,eh si kakak malah sok pemberani dan malah nyelakain adiknya,kenapa bukan si kakak aja yg jd korban sebelll
ReplyDelete