Judul
Asli: “Thank You Kelly”
Penulis:
Shoeslacesfaces
"...To
... tolong ...c-c-cepatlah..."
“Pak.
Kami sudah tahu lokasi Anda. Mobil polisi dan ambulans sedang
meluncur ke sana.”
"...
P ...p-p-pat..."
“Maaf,
Pak ... suara napas Anda sangat cepat, saya tidak bisa menangkap apa
yang Anda katakan. Bisa Anda ucapkan lebih jelas lagi?”
"...P-p-p..."
“Jangan
tutup teleponnya, oke? Bisakah Anda melakukannya?"
"...Y-yaaa..."
“Baik,
bagus! Sekarang, seperti kata kami, ambulans sedang meluncur ke sana
dan beberapa menit lagi kami akan menolong Anda. Saya mohon jangan
tutup teleponnya hingga mereka datang, oke?"
“ ....
“
“Siapa
nama Anda, Pak?”
“....”
“Pak?
Apa Anda masih di sana?”
“ ...
ya ...”
“Pak,
nama saya Kelly dan saya di sini untuk menolong Anda. Bisa sebutkan
nama Anda, tolong?”
“ ...
eh ... eh ... p-p-paaat ...”
“Maaf,
Anda bilang apa?”
“ ...
P-pat ...”
“Apa
Anda bilang cepat? Cepat?”
"...e-eh
... p-paaat ..."
"Pak?"
"...Em...pat..."
“Pak
... tetap bertahan, oke? Kami akan tiba sesegera mungkin ... Pak?
Halo?”
“ ...”
“195,
di sini Pusat, ganti!”
“195
masuk, ganti!”
“195
aku khawatir korban sudah meninggal. Bersiaplah di TKP. Berapa ETA
Anda?”
“45
detik.”
“Salurannya
masih terhubung, tapi sepertinya aku kehilangan kontak dengan
penelepon. Lanjutkan dengan hati-hati. Kita masih belum tahu apa yang
terjadi.”
“195
mengerti!”
“Pak
... Ini Kelly lagi. Apa Anda bisa mendengar saya?”
“...”
“Jika
Anda bisa mendengar saya, tim paramedis dan polisi akan segera
menolong Anda beberapa detik lagi, oke?”
“...
baik ... masuklah ...”
“Pak?”
“ ...
masuklah ...”
“Pusat,
di sini 195. Kami sekarang berada di TKP, masuk melalui pintu depan
dan belakang.”'
Tanpa
sengaja mata Kelly menatap jam di sudut layar komputer dan akhirnya
ia mengerti.
3.59 ...
4.00
Sekarang
pukul empat tepat. Perasaan tak enak mulai menggelayutinya.
“195,
ini Pusat! Jangan masuk ke sana! Saya ulangi, jangan masuk ke ..."
“AAAAAAAAAA!!!”
terdengar suara teriakan yang amat keras, diikuti suara tembakan
dimana-mana.
Teriakan
demi teriakan terus bersahutan, diiringi suara logam yang saling
bertemu, seperti suara perangkap tikus yang bekerja.
“196!
apa yang terjadi? Di sini Pusat, jawab!!!”
Namun
yang terngiang di telinga Kelly hanya jeritan kesakitan dan minta
ampun dari semua orang yang ia kirim ke sana.
Saluran
911 itu masih terhubung dan suara napas yang berat masih terdengar.
Suara terakhir yang terdengar dari saluran itu adalah suara tawa yang
amat keras.
"...Ha
ha haaa...ha ha ha haaa....ahhh.....terima kasih, Kelly. Tadi itu
sangat menyenangkan untuk dilihat ..."
Telepon
itu akhirnya mati.
Kasian bapak bapak paramedis
ReplyDelete195 atau 196 atau dua regu?
ReplyDelete