Monday, August 28, 2017

REDDIT DARK TALES #11: JALAN TOL TANPA AKHIR


THE NEVER ENDING HIGHWAY”

Penulis: largestick


Mobil kami berguncang cukup keras ketika melintasi jalanan berdebu di tengah gurun ini. Mobil ini terasa sesak oleh kami berempat, duduk berjejalan di kursi berlapis kulit tua dan ditemani suara gesekan roda dengan jalanan. Ryan duduk di belakang dengan dahi berkeringat ketika tangannya menelusuri peta. Aku bisa melihat matanya dari spion jendela depan, menatap tajam peta itu. Ia masih berpikir kami tersesat.

Sebuah pom bensin mendekati kami dari arah kanan. Tempat itu terlihat lusuh, dipanggang mataari selama puluhan tahun. Tanpa sepatah katapun, aku memarkir mobil di sana, sementara yang lain kemudian turun dan berjalan menuju kamar mandi. Segera setelah aku selesai mengisi bensin, mereka keluar dari toko. Aku mengangkat kepalaku penuh harap, namun dari mimik wajah mereka, aku bahkan tak perlu repot bertanya. Ryan menggelengkan kepalanya ke arahku.

“Ini pom bensin kelima yang kita temui tanpa ada seorangpun di dalamnya,” ujarnya.

“Aku tahu.”

Kami masuk kembali ke dalam mobil dan melaju kembali, mengikuti jalanan yang kosong. Aku merasa tercekik oleh panas yang seakan menorehkan retakan di jalanan beraspal. John di kursi sebelahku bersandar ke pintu, kepalanya beristirahat di kaca jendela yang setengah terbuka. Angin memainkan helai demi helai rambutnya dan rahangnya tertutup rapat hingga aku bisa mendengar gemertak giginya saat ia menggerakkannya.

Aku pikir dia tahu. Mungkin dua orang yang lain di belakang tahu. Paling tidak ide itu pernah terlintas di kepala mereka, namun terlalu takut untuk menyuarakannya. Jika salah satu saja dari kami mengatakannya, mungkin yang lain akan mengiyakan. Namun untuk saat ini, kami berempat duduk dalam kesunyian, membagi pemahaman yang sama, walaupun terkunci dalam kebisuan. Ya, kami semua mengerti apa yang tengah terjadi pada kami.

Mungkin saat truk itu menyalip kami di dekat kota Barstow. Mungkin lubang di Route 74 yang nyaris saja tak dapat kami hindari. mungkin kami tak pernah akan ingat kapan hal itu terjadi, namun aku yakin, di suatu titik dalam perjalanan kami, kami mengalamis ebuah kecelakaan.

Kupikir kami semua mati. Kupikir mobil kami tabrakan dan kami semua tewas di dalamnya.

Dan aku pikir di sini adalah neraka.

4 comments:

  1. haha jadi inget Southbound :p Btw.. yyeee Om Dave akhirnya update lagi! Sukses ya buat projectnya :)

    -Azrouleaux

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha sama gw juga mikir gitu, langsung inget pilemnya

      makasih. sapa tau kapan2 bisa ikut projectnya

      Delete
  2. aw ini kayak film dead end persis tapi penulisannya singkat dan jelas, bagus banget.

    ReplyDelete
  3. Ga mudeng.. ini ga ada yg mau komen lg kah?

    ReplyDelete