Friday, May 11, 2018

REDDIT BONUS: WARNA-WARNI DUNIA



“A Garden In Full Bloom”

Penulis: aSimpleTown


Di bawah matahari terik di tengah hari, taman bersinar dengan warna merah dan oranye dan kuning yang mengembang di halaman rumput yang terawat indah.

Ketika para dokter memberitahuku bahwa tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk melawan kanker paru-paru dari bertahun-tahun kebiasaan merokokku, semua warna terkuras dari duniaku. Sulit untuk melihat keindahan ketika hidupku akan segera berakhir. Kesuraman itu diimbangi hanya oleh kehangatan senyum putriku.


Selama hampir satu tahun, dia telah merawatku, dan aku sekali lagi mulai menikmati hal-hal kecil. Tawa setelah makan bersamanya. Menghisap rokok terakhir saat matahari terbenam. Bau bunga yang mekar di halaman rumah. Oksigen murni nan segar yang mengalir saat napasku terhubung ke tangki silinder oksigen itu. Pelukan hangat putriku setelah ia membantu membersihkan diriku, untuk menghapus rasa malu dan tidak berdaya yang kurasakan.

Namun, ketika menantu laki-lakiku kehilangan pekerjaannya, kegembiraan itu mulai memudar. Tawa di keluarga kami semakin pendek dan kemesraan mereka makin berkurang. Makanan menjadi tidak beraroma dan tiap malam aku tak bisa tidur karena mendengar pertengkaran mereka.

Aku tahu tagihan medisku terus bertambah. Aku tahu putriku terpaksa berhenti dari pekerjaannya untuk merawatku. Aku tahu betapa beratnya hal-hal yang telah mereka hadapi. Tetapi aku tidak pernah tahu betapa seriusnya hal itu sampai aku mendengar menantunya bertengkar dengan para kolektor tagihan. Sampai aku tahu dia telah mengambil pinjaman di bank. Sampai aku menemukan polis asuransi jiwa baru atas namaku yang dibuat tanpa sepengetahuanku.

Aku tahu akhirnya saat itu datang ketika dia bersikeras agar putriku pergi ke luar kota bersama teman-teman wanitanya selama akhir pekan. Aku tahu saatnya telah datang ketika ia sudah minum-minum, padahal hari bahkan belum sore. Aku tahu ini saatnya ketika ia menghabiskan waktu terlalu lama di dapur.

Tetapi aku sabar menunggu. Aku terbiasa menunggu di kantor dokter. Aku terbiasa menunggu selama berbulan-bulan kemoterapi dan operasi. Ya, aku sudah terbiasa menunggu. Jadi ketika dia datang ke kamarku, aku sudah tidak takut lagi.

Dia menutup pintu di belakangnya saat dia memasuki kamarku.

Dia menggumamkan permintaan maaf, mengatakan dia tidak bisa menungguku mati lebih lama. Dia memutus selang oksigenku dan duduk di sampingku dengan sedih, berharap istrinya tidak akan pernah tahu.

Senyum melintas di wajahnya. Aku tidak yakin apakah itu karena sukacita melihat warna-warni bunga di halaman kami atau karena kamar ini terendam dengan oksigen murni yang mengalir keluar dari tangki silinder yang dia buka.

Di akhir hidupku, aku hanya berdoa agar putriku akan memiliki kehidupan yang lebih baik.

Saat aku menyalakan rokok terakhirku, ruangan itu memancarkan cahaya merah dan oranye dan kuning yang berkilau di tubuh kami yang berapi-api.

25 comments:

  1. Ah, bunuh diri bareng atau emang niatnya menantunya bunuh di bapak, tp jadinya dua2nya kebunuh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayoo dibaca lagi siapa aku siapa dia

      Delete
    2. Aku-nya kakek itu, dia-nya menantu laki-laki? Tapi masih belum ngeh sama kalimat terakhir jadinya :/

      Delete
    3. Aku adalah yang berusaha mendapatkan dia tapi dia mengacuhkanku... :(

      Delete
  2. Kamarnya terbakar karena oksigen mudah terbakar, sebelum dibunuh oleh menantunya sang bapak sengaja menyalakan rokok agar mati bersama sehingga putrinya dapat uang asuransi dan pendamping yang baru

    ReplyDelete
  3. Ironis, udah tau kena sakit paru2 masih lanjut ngrokok aja

    Karat

    ReplyDelete
  4. Jangan2 si aku itu roh si ayah yg koma di RS...

    ReplyDelete
  5. Bang Daveee thank you for being passionate in translating and writing original stories, enak bacanya :D btw kan aku biasanya baca lewat hp, tp blognya selalu kebuka versi web-nya, gimana nge-setting biar jadi tampilan hp yo?

    ReplyDelete
  6. Well si bapak emangan sengaja itu biar mati bareng sama menantu.. Dalem hatinya, dengan ini putriku bisa dapet yg lain HAHAHAA (ketawa antagonis khas sinetron indo)

    ReplyDelete
  7. Warna warni he said? Warna warni ledakan lebih tepatnya

    ReplyDelete
  8. Itu bukan tabung oksigen, tapi tabung gas elpiji 3 kilo yg ada tulisan "hanya untuk masyarakat miskin" tapi yg beli orang berduit (sedikit sarcasm) huehue

    ReplyDelete
  9. Biasain dong bang sekiranya ada yg jawab bener ya dikasih tau kalo itu bener , dan kalo udah berhari2 ga ada yg bener dikasih tau dong jawaban yg benernya gimana . biar jadi ga males baca yg selanjutnya . biasaan dari dulu gantung begini . coba mampir ke blog lo lagi bang setelah kurang lebih 1 tahun ga kesini eh masih begini juga. Cuma saran bang

    ReplyDelete
  10. Seni adalah ledakan

    ReplyDelete
  11. Kenapa judul ini mengingatkanku pada merk cat?

    ReplyDelete
  12. Warna warni kebakaran ya maksudnya?

    ReplyDelete
  13. πŸ˜‚ itu bapak gak rela mati sendiri (kehabisan oksigen, kan selang di cabut) trus dia berdoa anak ceweknya punya kehidupan yg lebih baik.. jadi nyalain rokok buat terakhir kalinya dan ngajak si menantu ikut dia ya πŸ˜‚ wkwkkwk, bapanya gak tega anaknya dia tinggal sama si suami. kan suaminya tega... maafkan yg selama ini jadi silent rider, rasanya dah 4 tahunan aku ngikutin ini blog πŸ˜… di tunggu lanjutannya kak dave

    ReplyDelete
  14. ini mah jatohnya malah cerita sedih. mengharukan gitu. ga ada horror ata thriller2nya wkwk

    ReplyDelete
  15. Hmmm bukannya kalo ngirum oksigen murni mati ya bang ehehehe

    ReplyDelete
  16. Happy ending~ nice story, bang..

    -pout

    ReplyDelete
  17. Gini kah maksud ny,, menantu ny sebener ny pengen bunuh mertua ny supaya dapet asuransi , tapi karna keburu mertua ny tau niat ny, jadi sebelum/saat menantu masuk si mertua nyalain rokok supaya pas menantu nyabut selang oksigen, oksigen yg keluar jadi kebakar n' ngebakar mereka ber2??
    Hufftt.. Ngos2 an nyebutin pjg lebar n' ribetπŸ˜‚

    ReplyDelete