Thursday, January 19, 2017

AFTER DAWN: CHAPTER 6

 

UNTIL DAWN 2

“Apa? Aku?”

Sam memegangi kepalanya makin erat.

Apa benar aku pelakunya? Apa aku terus melupakannya? Apa aku ... apa aku bisa mempercayai diriku sendiri?

“Kenapa semua amnesia ini muncul, Sam? Trauma? Kurasa itu omong kosong. Aku lebih suka menyebutnya kepribadian ganda.” Edwin menjelaskan teorinya. “Kau disulut dendam pada teman-temanmu karena lelucon mereka menyebabkan kematian Dawn dan Hope. Bukannya kau peduli pada mereka berdua, namun tragedi itu menjauhkan dirimu dari Josh, pemuda yang kau cintai Bahkan ia jadi membencimu. Aku bisa mengerti itu.”

“TIDAK!” jerit Sam, “AKU BUKAN PEMBUNUH!”

“Lalu malam ini, tepat setahun setelah kejadian itu, kepribadian jahatmu itu muncul kembali. Kau dengan kejam membunuh semua orang. Dimulai dari dua temanku yang tak berdosa di kapal. Lalu Calvin dan Chelsea yang baru kau kenal. Bahkan sahabatmu sendiri, Clara juga jadi korbanmu.”

“Bukan itu yang terjadi!” bantahnya lagi.

“Sayang kau melupakan satu sentuhan kecil, Sam. Topengmu itu ... pasti akan dramatis jika kau mengenakannya lagi ... sama seperti pembunuhan yang kau lakukan di resort ski itu ...”

Tepat saat Edwin mengatakannya, dengan langkah perlahan yang hampir tak kentara, sesosok bertopeng mengendap-endap di belakang pemuda itu.

“Ed ... Edwin ..” tunjuk Sam, “Di belakangmu ... ada pembunuh bertopeng ...”

Edwin justru tertawa terbahak-bahak, “Kau pikir aku anak kecil yang mudah kau bohongi, Sam?”

“Tidak! Aku tidak bohong, Ed! Awas di belakangmu!” jeritnya ketika pembunuh itu mengeluarkan pisau dan mengangkatnya.

Tanpa sedikitpun peringatan, pembunuh itu langsung menyayatkan pisaunya ke leher Edwin. Pistol yang ia pegang langsung terjatuh. Namun pemuda itu masih hidup, masih sempat berusaha menutup luka menganga di lehernya yang terus mengeluarkan darah dengan telapak tangannya.

“Ka ... kau ...” namun ia sudah tak mampu mengeluarkan suara. Namun tangannya masih sempat meraih topeng sang pembunuh hingga terlepas, sebelum ia akhirnya jatuh tak bernyawa.

Sam tersentak melihat wajah sang pembunuh di balik topeng tersebut.

“Calvin?”

 

BERSAMBUNG

No comments:

Post a Comment