Penulis: MissLunaKitty89
Judul Asli: “The Sacrificial Lamb” (dengan
sedikit perubahan)
Sejak
lahir, aku selalu menjadi bocah yang sakit-sakitan. Orang tuaku mencoba
segalanya, membawaku ke dokter, merawatku selama beberapa hari di rumah sakit,
namun sepertinya tak ada yang bisa memulihkan staminaku. Buruknya lagi, aku
adalah anak tunggal, jadi orang tuaku mencoba segalanya agar aku bisa tetap
sehat.
Mereka
memiliki peternakan. Mereka adalah pekerja keras dan kadang membuatku merasa
bersalah bahwa aku tak bisa menjadi anak yang sehat dan kuat seperti yang
mereka harapkan, dan bisa membantu mereka di peternakan.
Aku sendiri
bahkan tak kuat untuk berjalan melintasi bukit berumput yang menjadi peternakan
kami. Namun orang tuaku sering membawaku ke sana, melihat hewan-hewan yang kami
besarkan di sana.
Aku tak
begitu menikmati keramaian di kota kecil dekat peternakan kami dan aku lebih
memilih berada di dalam rumah sambil membaca dan sesekali menatap bukit dan
rerumputan hijau serta kandang dan lumbung yang menghiasinya. Namun akhir-akhir
ini orang tuaku tak mengizinkanku pergi ke sana. Mereka bilang, tanah serta
bakteri yang beterbangan di udaranya tak baik untuk kesehatanku. Toh, aku sudah
rapuh tanpa adanya bibit penyakit yang menyerangku.
Di saat
yang hampir bersamaan, mereka bilang kepadaku bahwa mereka menemukan ramuan
untuk menyembuhkanku. Aku tak begitu
percaya sebab toh, mereka sudah mencoba segala cara. Namun mereka mengatakan
bahwa sup domba akan membuatku semakin
bertambah sehat dan kuat.
Aku merasa
bersalah pada domba-domba kami. Ayahku harus menyembelih mereka agar aku bisa
menikmati sup buatan ibuku itu. Namun orang tuaku mengatakan bahwa mereka
adalah kurban yang diperlukan agar aku bertambah sehat. Dan mereka memang
benar. Aku tumbuh menjadi anak sehat, tak seperti diriku dulu yang begitu lemah
dan bahkan sulit untuk berjalan. Sup domba hangat itu benar-benar obat yang
mujarab.
Puluhan
tahun kemudian, aku kini sudah hampir menikah. Pada malam Natal, tunanganku dan
keluarganya membuat sup domba khusus untukku. Mungkin ia terinspirasi
membuatnya setelah aku menceritakan kepadanya masa kecilku. Mungkin harapannya
ini akan membuatku merasa bernostalgia dan merasa seperti di rumah.
“Apakah
rasanya enak?” tanyanya penuh harap ketika aku menciduk kuah sup itu dan
mencicipi sedikit dagingnya.
Aku
membeku.
Ini pasti
salah.
Namun
seumur hidupku, aku tak pernah merasakan apapun seperti ini sebelumnya.
Aku tyda paham ._.
ReplyDeleteterus yg di masak ibu nya sup apa?
ReplyDeleteJadi yang dia makan sebelumnya...
ReplyDeleteJangan jangan orangtuanya ternak manusia :v
Hah? Jadi yg dibuat tunangannya itu yg beneran sup domba atau selama ini ortunya ngasih sup domba abal?
ReplyDeletei don't get it
ReplyDeleteBapaknya nyembelih orang ya bang :v
ReplyDeleteSUMPAH bang dave gue kangen banget sama cerita cerita di blog ini asliiii seneng banget waktu iseng buka blog ini DAN TERNYATA UDAH UPDATE DARI BULAN LALU! asli gue seneng bukan main, sering sering sih bang:( ini hiburan dikala gue gabut wkwk udah jarang banget yang publish creepypasta kaya gini
ReplyDeleteItu sup daging anak2 yg lembut dan empuk
ReplyDeleteKok gw gagal paham ya
ReplyDeleteDaging dombnya lain rasanya
ReplyDeletejangan jangan itu daging,,,
ReplyDeleteOrtunya bkn masakin domba,,tapi "Human"
ReplyDeleteWah, pikiranku kosong. Apa ini?
ReplyDeleteTerus dia makan apa dong? :"(
ReplyDeleteKanibal
ReplyDeleteYah ternyata yang dikasih ortunya dulu bukan daging domba melainkan manusya
ReplyDelete