Penulis: mh1666
Judul Asli: “Urban Legend”
Temanku
Sarah mengalami masa-masa sulit. Aku menawarkannya tinggal di apartemenku
hingga ia mampu bangkit kembali. Aku bangga memiliki apartemen yang rapi dan
bersih, namun Sarah selalu membuatnya menjadi berantakan.
Sarah banyak
minum, alkohol maksudku. ia memang asyik jika diajak berpesta, namun tidak di
rumahku. Sarah akan tidur sepanjang hari dan begadang saat malam hari. Aku
berusaha keras mengatur rutinitasku agar aku tak membangunkannya.
Aku perlu
liburan, beberapa hari tanpa Sarah. Aku tak mengatakan yang sejujurnya padanya,
tentu saja. Ketika aku sedang bersiap untuk pergi, Sarah masih terlelap di
tempat tidur.
“Aku mau
pergi sekarang, Sarah. Ada yang kau butuhkan sebelum aku pergi?” aku berteriak
ke arah kamarnya.
“Bisakah
kau mematikan lampunya?” ujarnya setengah menggerutu.
Setelah
mematikan lampu, akupun meninggalkan apartemen. Sekitar sejam kemudian di
tengah perjalanan aku baru tersadar bahwa aku meninggalkan charger hapeku. Aku
jelas takkan pergi tanpanya, jadi akupun kembali. Aku benar-benar lupa Sarah
meminjamnya tadi malam dan charger itu pasti masih berada di kamarnya.
Ketika aku
tiba kembali di apartemenku, aku memutuskan bahwa hal terbaik yang bsia
kulakukan adalah dengan membiarkan lampunya tidak menyala dan menemukan
chargerku di dalam gelap, agar aku tak membangunkan Sarah.
Akhirnya,
aku menemukan chargerku dan merasa lega. Akupun melanjutkan perjalananku dan
akhir pekanku berlangsung penuh euforia, jauh dari stress.
Namun
cerita berubah ketika aku pulang. Aku masuk ke apartemen dan menyadari ada yang
aneh. Surat-surat tertumpuk di depan pintu. Jendela yang dulu kubiarkan terbuka
kini tertutup. Dan kondisi ruang depan masih sama seperti saat kutinggalkan
dulu.
Kemudian
aku masuk ke dalam kamar tidur.
Aku sudah
tak mampu lagi mengenali Sarah yang terendam di dalam kubangan darahnya
sendiri. Satu-satunya kata yang terlintas di pikirkanku adalah “penjagalan”.
Ya, dia telah dijagal dengan seluruh isi perutnya kini telah tumpah ke lantai.
Di dinding
kamar tertinggal sebuah pesan yang ditulis dengan darah.
“Kenapa kau
tidak menyalakan lampunya?”
Polisi
akhirnya datang dan aku menceritakan semuanya kepada mereka. Mereka percaya,
terutama dengan alibi yang diberikan orang tuaku kepada mereka.
Aku
tersenyum. Siapa tahu meniru urban legend
ternyata bisa berhasil juga.
Galham:(
ReplyDeleteAnjay :) good idea
ReplyDeletejadi merinding pas baca kalimat terakhir
ReplyDeletemasih belum ngeh bang dave
ReplyDeleteIni gimana maksudnya?
ReplyDeleteHmm
ReplyDeleteSemi riddle?
ReplyDeleteGimana gimana? Si aku bukan mau ngambil charger tapi mau bunuh Sarah?
ReplyDeleteGimana gimana? Si aku bukan mau ngambil charger tapi mau bunuh Sarah?
ReplyDeletePandai ni org,,
ReplyDeletewah gila, baru aja mau bilang. yah ini mah udah sering baca... ternyata endingnya cuuuy
ReplyDeleteEh ini maksudnya apasii?? Ga mudeng ampe sekarang
ReplyDelete