Penulis: dvmdv8
Judul asli:
“The Doctor Will See You Now”
Kami tengah
mengunjungi Ukraina selama seminggu ketika Cecilia tiba-tiba sakit. Dia gemetar
malam tadi dengan gejala demam dan keringat menutupi dahinya serta membuat
rambut hitamnya basah kuyub.
“Mama,
rasanya aku sakit ...”
“Maafkan
aku, Putriku sayang ...” jawabku sambil mengelus rambutnya, “Istirahatlah,
besok papa dan mama akan membawamu ke dokter. Tidurlah dengan nyenyak.”
Iapun
memejamkan mata dan terlelap dalam tidurnya. Aku mematikan lampu dan berjalan
pelan kembali ke ruang tamu.
“Tubuhnya
panas sekali, Sayang. aku khawatir.” ujarku pada suamiku. ia masih duduk di
dekat perapian sambil menghisap cerutunya. ia menatap salju yang turun serta
angin musim dingin yang meraung di luar jendela.
“Aku tahu,
sasha. kita akan membawanya ke kota besok. aku yakin mereka akan membantunya.
apa kamu sudah memberikannya paracetamol?”
“Ya, aku
harap itu bisa membantunya. Kurasa kita harus membawanya malam ini ...” pintaku
sambil meremas tangannya.
“Tidak
malam ini, Sayang.” Ia menunjuk keluar, “Lihat saja, salju membuat jalanan tak
bisa dilalui dan kita harus menunggu mobil pembersih salju membersihkan esok
pagi.”
Ia lalu
menarik tanganku, “Ayolah, duduk saja denganku. Aku janji kita akan pergi
pagi-pagi, begitu mobil itu membersihkan jalan.”
Aku tak
bisa tidur memikirkan anakku. Keesokan paginya, suamiku menepati janjinya dan
mobil rental kecil kami melaju di jalan dengan tumpukan salju di kanan kirinya.
Kami melaju ke arah sebuah klinik yang ada di kota. Cecilia duduk dengan lemas,
masih saja batuk dan sesekali mengeluh.
Bangunan
klinik itu sudah tua. Ruang tunggunya hanya memiliki 4 kursi plastik dan sebuah
poster resor di Laut Hitam yang mulai mengelupas.
Suster menunjukkan
kepada kami sebuah ruangan dan mengambil suhu tubuh Cecil; 39,7 derajat
Celcius.
“Dokternya
akan segera datang.” ucap sang perawat itu sembari meninggalkan ruangan.
Kami
menanti dengan cemas selama beberapa menit ketika terdengar suara ketukan di
pintu. Seorang pria botak bertubuh pendek dengan sepasang kacamata menempel di
matanya memasuki ruangan dan memperkenalkan diri sebagai Dokter Zlo. Jas
putihnya ternoda dengan bercak kecoklatan dan kacamatanya juga sudah goyah.
“Hmmm ...
demam ya?’ tanyanya dengan bahasa Inggris yang beraksen kental. “Memang
akhir-akhir ini banyak yang mengalami demam di kota ini.”
“Ya, kami
memang agak khawatir.” jawabku.
“Aku akan
memeriksanya sebentar, bolehkah?”
“Tentu
saja, Dokter.” Suamiku berkata, “Apapun yang bisa membuatnya lebih baik. Kami
ingin datang semalam, namun saljunya ...”
Ia
mengisyaratkan suamiku untuk diam ketika ia menempelkan stetoskopnya dan mulai
mendengarkan detak jantung putriku.
“Oh, dia
akan baik-baik saja,” ia menarik sebuah jarum suntik berujung keperakan dari
dalam jas putihnya, “Aku tahu apa yang ia butuhkan ...”
Ia menarik
lengan piyama Cecil dan menyuntikkannya tepat di lengannya. Cairan di dalamnya
berwarna hijau keputihan dan Cecil mengeluarkan lenguhan kesakitan yang pelan.
Aku melihat tangannya gemetar ketika dokter itu mengusap bekas suntikan itu
dengan kapas beralkohol.
“Ia akan
lebih baik sekarang ...” katanya. Ia langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah
katapun.
Aku dan
suamiku bertukar tatapan penuh tanda tanya. Tiba-tiba saja terdengar ketukan
lain di pintu. Seorang pria bertubuh tinggi dengan janggut lebat masuk dan
menyapa kami.
“Maaf saya
datang terlambat. Saya Dokter Dobre,” ia memulai, “Nah, bagaimana keluhan yang
dialami Ceci kecil?”
hhhmm. hijau ya?
ReplyDelete๐ฑ๐ฑ๐ฑ Itu dikasih suntikan apa dong?!
ReplyDeletehoreee... akhirnya muncul lagi..
ReplyDeletePlot twist bgt bang dave XD
ReplyDelete"ia akan lebih baik sekarang ", di suntik pake apaaah..
ReplyDeleteOMG.. jadi itu sapa yang masuk jadi dokter.
akhirnya ngepost lg bang dave
ReplyDeleteYahuuu, postingan baru!!! *happydance
ReplyDeleteNah lo, apa tuh isi suntikannya?? Jangan-jangan virus AIDS?
WTF....siapa yang tadi??
ReplyDeleteyay! welcomeback dave!
ReplyDeleteIsi cairan suntiknya apa y? Hmm
ReplyDeleteBuset...main suntik aja tuh orang!!!
ReplyDeleteDokter gadungan
ReplyDeleteWalah, salah dokter ๐
ReplyDeleteUdh lama gak buka,,ternyata terakhir up date bln november...
ReplyDeleteDokter jadi jadian
ReplyDeleteSalah dokter *salken bang saia silent reader sejak 2018 ato 2017 2016. Lupa h3h3 udah lama
ReplyDelete“Dokternya akan segera datang.” ucap sang perawat itu sembari meninggalkan ruangan.
ReplyDeleteMoral of the story : lain kali tanya nama dokternya.