Tuesday, March 22, 2016

SCP – MALEVOLENT CREATURES: CHAPTER 5

 

RISE OF THE EUCLIDS

SCP

Karakter: Andrew Garnet – Morgan Wolf – Marissa Salazar – Malachi Cooper – Tyler Mason – Sadie Franco – Joshua Moore – Faye Griffin – Amelia Newton – Dexter Barclay – Kate MacTiriss – Grady “The Saint” Blackburn – Hunter

***

“Apa mungkin itu pintu keluarnya?” tunjuk Sadie.

“BUKAN!” Josh buru-buru membantahnya begitu melihat bekas korosi asam di pintu tersebut, “Itu pintu kurungan SCP 106. Jangan masuk ke sana!”

302ac60273f97818eddfc596c9985d1e

“Siapa memangnya dia?”

“Hanya seorang kakek dengan tubuh membusuk dan bisa menculik kita ke dalam pocket dimensi yang dibawanya. Yah, tipikal makhluk penghuni SCP. Kita coba jalan lain saja.”

“Bagaimana dengan pintu bertuliskan ‘EMERGENCY EXIT’ itu?”

“Hmmm ... kurasa itu layak dicoba.”

***

Dua penjaga itu mulai ketakutan ketika mendengar tahanan mereka mulai menyanyi hymne.

“Kita harus memanggil tim Task Force ke sini! Kurasa ia akan memulai ritualnya!”

Seorang penjaga mengintip melalui lubang di jendela. Tiba-tiba sebilah skalpel [pisau bedah] menembus kaca itu dan menancap di mata penjaga itu.

Ia mendorong pintu itu dengan mudahnya dan keluar.

MAJOR CONTAINMENT BREACH! WARNING! MAJOR CONTAINMENT BREACH!!!” teriak penjaga itu di handie talkie-nya. Ia dengan ngeri menatap makhluk yang baru saja keluar dari ruang tahanannya itu.

Ia masih saja bernyanyi.

“Dimana ... dimana pasienku yang cantik itu? Aku bisa mendengar detak jantungnya ...”

Penjaga itu terdesak. Ia tahu tak ada yang bisa ia lakukan kecuali menunggu mati. Ia hanya berharap makhluk itu tak menyiksanya terlebih dahulu.

“KEPADA SEMUA PERSONEL!” teriaknya, memberi peringatan terakhir lewat handie talkie yang digenggamnya, “SCP 049 TELAH LEPAS. SAYA ULANGI, DOCTOR PLAGUE TELAH ..... AAAAAAARGH!!!!”

049

***

“Apa di sini rumahmu?” Andrew terpana melihat bagian markas SCP ini didekorasi mirip sebuah kamar apartemen. Sama sekali berbeda dengan ruang tahanan dimana mereka disekap tadi.

“Ya, terima kasih telah mengantarku.” gadis itu meraba-raba pintu di depannya dan memasukkan kunci, “Kumohon masuklah, aku akan memberi tahu kalian cara keluar dari sini.”

“Terima kasih, Nona ... ah, saya belum menanyakan nama Anda.”

“Amelia Newton, panggil saja Amy.” Ia mempersilakan ketiga tamunya masuk.

“Namaku Andrew. Mereka adalah Morgan dan Marissa ...”

“Aku tak peduli,” bisik Amy sambil mengunci pintunya ketika mereka semua telah berada di dalam.

“Apa yang kau lakukan?”

Andrew berbalik. Ia mendengar sesuatu mendekat. Kedua gadis itu menjerit begitu menyaksikan makhluk yang menghampiri mereka.

Ia berjalan tertatih-tatih dengan tubuh berwarna putih dan mulut bergerigi tajam serta mata bolong, sama seperti Amy. Ia amat kurus dengan tubuh hampa, terlihat dari lubang yang menganga di perutnya.

Makhluk jangkung itu seakan menghipnotis mereka, sehingga mereka bertiga tak mampu kabur.

“Maafkan aku,” kata Amy perlahan, dengan nada menyesal, “Namun ayahku harus makan.”

***

Containment breach di kandang Doctor Plague.” kata salah satu penjaga pada temannya. “Mampus deh. Kenapa musti SCP berbahaya seperti itu yang kabur.”

“Ah, persetan. Biar mereka membereskan masalah mereka sendiri.” penjaga lain melongok ke arah jendela kaca bulat di pintu, “Tugas kita hanya menjaga SCP 096 dan itulah yang akan kita lakukan.”

“Hei, apa kau gila!”tegur temannya, “Jangan lihat makhluk itu! Jika kau sampai menatap wajahnya, dia akan langsung membunuhmu!”

“Dia hanya duduk di sana sambil menatap tembok selama sebulan terakhir. Ia tampak tak berbahaya, tampak jinak malah ... seperti binatang peliharaan. Aku jadi ingat anjingku di rumah.”

“Jangan remehkan dia. Bahkan jika ia dapat membunuh SCP yang lain dengan mudah.”

***

Andrew hanya tersenyum melihat makhluk serupa mumi di depannya.

“SCP 957,” bisiknya, “Akhirnya kita bertemu. Kau bukan targetku, namun apa boleh buat.”

957

Andrew sama sekali tak berusaha kabur, melainkan mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

Sambil memejamkan mata, ia mengarahkannya kepada makhluk itu.

Sebuah foto.

***

“Hei, makhluk itu bergerak.”

“Apa?”

“BRAAAAK!!!!” tiba-tiba pintu besi ruangan dimana mereka mengurung monster itu terlepas. Makhluk itu dengan secepat kilat keluar dan merayap di dinding dengan tangan dan kaki panjangnya bak laba-laba.

Containment breach!” seru penjaga itu lewat handie talkie, “SCP 096 telah lolos dan menuju kandang SCP 957!”

096

***

Makhluk itu membuka perutnya, siap menelan tubuh Andrew, namun pemuda itu tetap tak bergeming.

“Selamat tinggal, SCP 957.” Andrew tersenyum.

Tiba-tiba dinding di dekat mereka jebol. Sesosok makhluk lain, bertubuh kurus dan pucat, segera menerkam SCP 957. Lengannya yang panjang menahan tubuh monster itu di lantai sementara rahangnya membuka sangat lebar dan menelan kepalanya, kemudian menutup, memenggalnya.

“Tidaaaak!!!” jerit Amy. Walaupun ia buta, namun tampaknya ia mengerti apa yang terjadi. Ia segera menghampiri jasad SCP 957 yang kini tak berkepala.

“Hentikan, Amy!” Andrew segera menarik tangannya, “Itu bukan ayahmu! Ia telah membuatmu menganggapnya sebagai salah satu anggota keluargamu yang cacat. Ia hanya mempermainkanmu!”

“Tidaaaak!” Amy masih menjerit dan meronta.

“Semua berbalik! Jangan tatap wajah monster itu sampai ia pergi!”

Morgan dan Marissa mengikuti perintahnya, menunggu hingga monster itu selesai makan dan berbalik pergi. SCP 096 kembali jinak dan kembali ke kandangnya sambil terus menutupi wajahnya.

“SCP 096 hanya ganas apabila ada yang menatap wajahnya. Bahkan jika seseorang melihat mukanya lewat video atau foto, ia akan langsung mengamuk dan membunuhnya.” Andrew menjelaskan, “Sekarang sudah aman.”

“Apa-apaan tadi!” seru Morgan. “Bagaimana kau bisa tahu banyak tentang makhluk-mahkluk itu?”

Andrew menaruh kembali foto itu ke sakunya, sambil memastikan ia sendiri tak menatapnya. “Ini adalah senjataku. Aku pernah bilang bukan, aku tak seperti kalian. Aku tidak berasal dari penjara.”

“Apa maksudmu?” tanya Marissa, “Lalu kenapa kau ada di sini?”

“Aku sengaja menyusup ke sini untuk menemukan makhluk yang sudah membunuh kedua orang tuaku!”

 

TO BE CONTINUED

5 comments:

  1. Woah, what the... Makin menarik dan makin membuat ane bingung.

    ReplyDelete
  2. dave templatnya ganti dong, ga enak banget kalo di hp

    ReplyDelete
  3. Bang, tega banget nunjukin foto SCP 096 :'v
    #jadiparnosendiri XD

    Semangaat!!

    -Kazukiya

    ReplyDelete
  4. Ane takut lihat foto SCP 957 :3 . Bacanya lewat hp juga, fotonya kelihatan full.
    Tapi bagus ceritanya. Mungkin bagi yang baru baca masih harus bolak balik lihat nama karakter dan no SCP nya.. :3

    ReplyDelete