Thursday, October 15, 2015

SILENT HILL – DETOX: CHAPTER 6

THE SIREN

By: Dave Cahyo

SH9

 

“Ya, tepat sekali. Akulah Alessa.”

Suster bersweater merah itu berjalan ke samping Richard. “Kau tak pernah menyangkanya, bukan?”

“Sekarang, Alessa akan mengambil tubuhmu sehingga jiwanya bisa bersemayam menjadi manusia baru!”

“Wow,” Mizuki merasa tersanjung, “Kau mau meninggalkan tubuhmu yang sexy itu demi pindah ke tubuhku? Aku pasti cantik sekali ya?”

“Sebenarnya aku hanya mengincar kekuatan ESP yang kau miliki, Mizuki.” ujar suster itu, “Setelah aku menguasai tubuhmu, maka aku akan segera melakukan operasi plastik untuk memperbaiki wajahmu yang standar itu serta sedot lemak untuk menyempurnakan penampilanku.”

“Kurang ajar!” bisik Mizuki dengan geram.

“Mengertilah, Mizuki.” kata Ben, “Aku harus melakukan ini karena kau dan teman-temanmu sudah mengetahui semuanya, mulai dari identitas asliku sebagai ayah Alessa, rencanaku untuk membuatku tetap awet muda, hingga identitas sesungguhnya Alessa, putriku. Jadi aku tak bisa membiarkanmu lolos!”

“Emmm ... ralat!” kata Mizuki, “Sebenarnya aku cuman tahu bahwa Richard adalah ayah Alessa. Aku tak pernah tahu kalau Richard ternyata kau, lalu tentang rencanamu tetap awet muda dan suster merah ternyata Alessa. Kau sendiri yang menceritakan semuanya padaku.”

Alessa langsung melirik Richard dengan geram.

“Ehm ...” Richard menjadi salah tingkah, “Tapi tetap saja karena kalian sudah mengetahuinya, aku terpaksa akan membunuh kalian semua!”

Tiba-tiba murid-murid sekolah itu mulai maju dan mengepung keempat anak itu.

“Tidak!” jerit Reina, “Jangan sakiti kami!”

Tiba-tiba di sekitar mereka langsung diselimuti kabut.

“Ka ... kabut apa ini?” seru Richard panik.

“Kalian semua! cepat lari! Ke arah sini!” terdengar seruan seorang wanita. Keempat remaja itu langsung mengikuti suara itu.

Mereka berempat akhirnya berhasil keluar dari sekolah itu dan berada di lapangan. Mereka akhirnya tahu siapa yang telah menolong mereka.

“Yuri?” seru Mizuki tak percaya.

“Kalian harus segera pergi dari kota Silent Hill.” seru Yuri, “Richard dan kroni-kroninya akan memburu kalian. Belum lagi Alessa memiliki kekuatan yang dahsyat.”

“Tidak! Kami takkan pergi sebelum memperingatkan warga kota yang lain!” jawab Mizuki. Ia segera menuju ke ruangan dimana pengeras suara untuk membunyikan sirine berada. Ia langsung menekan tombol merah, sehingga suara sirine yang amat keras berdengung.

Namun sehabis ia menekannya, barulah ia tersadar ada tulisan di bawah tombol merah untuk menyalakan sirine itu.

SIRINE UNTUK MENGAWALI PERMAINAN

JIKA DIBUNYIKAN, MAKA MONSTER-MONSTER DI SILENT HILL AKAN KELUAR

“Ups ...”

***

 

“AAAAAAAA!!!!” terdengar teriakan panik dari teman-temannya di luar.

“Ada apa?” tanya Mizuki begitu melihat kepanikan di wajah teman-temannya.

“Ada ... ada ...”

“Ada apa, teman-teman?”

“Ada Siam ... Siam ....”

“Siam? Ah aku tahu! Pasti ada Mario Maurer bintang Love of Siam ya? Mau doooong ...”

“Bukan itu! tapi monster Siam!!!”

tumblr_mxjvppEsMC1t3afxao1_1280

Mizuki menjerit melihat monster di belakang mereka. Mosnter itu tampak seperti kembar siam, dengan kaki kembarannya berada melayang di punggungnya dan tangannya menutupi kepala kembarannya. Dua tubuh yang menyatu dengan cara yang amat mengerikan itu membuat kelima remaja itu segera melarikan diri.

“Kok aneh gini, kenapa monsternya sudah keluar?” seru Ken sambil berlari, “Kan harusnya nunggu permainan dimulai dulu!”

“Ehm ... kurasa itu bukan hal yang penting,” Mizuki berusaha ngeles, “Kita tahu penyebabnya-pun nggak akan mengembalikan monster itu kan?”

“Aaaaaargh!!!” tiba-tiba Soichi terjatuh dan monster itu memukulinya dengan kedua tangannya.

“Kawan-kawan! Soichi tertangkap!” jerit Reina, “Kita harus menolongnya!”

“Kita harus menggunakan kabut untuk mengalihkan perhatiannya!” seru Yuri.

“Yuri, gunakan kemampuan ESP-mu tadi untuk memunculkan kabut!” kata Mizuki.

“Sebentar ...” Yuri segera mengeluarkan mesin dengan suara berisik, kemudian memasukkan es kering dan mulai menggenjotnya.

“Ka ... kau tadi pake alat itu???”

“GAWAT DIESELNYA HABIS!!”

“AAAAARGH!!! BAGAIMANA INI???”

“SUDAH LEMPARKAN SAJA DRY ICENYA KE MAKHLUK ITU!!!”

Mereka berempat segera melemparkan persediaan dry ice itu ke arah monster itu. Cara itu rupanya berhasil, karena monster itu mulai mengerang kesakitan dan memberi waktu bagi Soichi melarikan diri.

“Ayo semua! Kembali masuk ke dalam sekolah! Di sini tidaklah aman!”

***

 

“Ada yang bisa beri tahu aku kenapa kita justru masuk ke tempat dimana Alessa dan kroni-kroninya berada?” tanya Mizuki sambil terengah-engah di dalam sekolah.

“Ya, siapa yang tadi menyarankan ide bodoh ini?” ujar Yuri.

“Eh, aku ....” Soichi mengangkat tangannya, “Soalnya aku ... kebelet eek ...”

Soichi langsung kabur ke arah kamar mandi, sementara empat orang lainnya memperhatikannya menutup pintu.

“SIAL! SIAL!” seru Ken, “Semua makhluk Silent Hill sudah keluar! Kita semua tidak akan selamat!”

“Tenanglah, Ken!” seru Yuri, ‘Kita pasti bisa segera keluar dari sini!”

“Yuri, jawab aku sekarang!” kata Mizuki, “Darimana kau tahu tentang Richard! Dan siapa kau sebenarnya?"

Yuri terdiam.

“Baiklah, jika kau tak mau menjawabnya, aku akan menebaknya.” kata Mizuki lagi, “Kau sama kan seperti Richard dan murid lainnya. Kau menghisap energi agar bisa tampil lebih muda. Dan kau selalu muncul secara tiba-tiba di kamarku, maka aku menyimpulkan ... kau adalah Tante Maruko!”

“Apa?!” seru Ken terkejut. “Kau Mama??? EEEEWWW ... kan aku sempat naksir kamu???”

“Ih, incest abis.” komentar Reina.

“Huh, sepertinya tak ada gunanya menyembunyikan identitasku. Ya memang benar, aku adalah Maruko yang kembali muda.”

“Ta ... tapi kenapa Mama menyamar menjadi Yuri? Apa alasannya?”

“Emmm ...” Maruko tampak kebingungan mencari jawaban, “Nama Yuri kuambil dari jenis manga favorit aku ...”

Semua berpandangan.

“AAAAAAAA!!!!” tiba-tiba Soichi berlari ke depan mereka masih dengan celana belum dinaikkan.

“AAAAAAAAAAAA!!!!” jeritan para gadis tak kalah nyaring begitu melihat-“nya”.

“ADA MONSTER HUMAN CENTIPEDE! LARI!!!!” seru Soichi.

“AAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!” jeritan para gadis kembali menggema tak kalah nyaring dengan yang tadi begitu melihat monster itu.

maxresdefault

Ternyata benar, di belakang Soichi menyerbu masuk sesosok makhluk mengerikan lainnya. Ia memiliki tubuh seperti kelabang dengan banyak tangan dan perut. Dia segera menangkap Soichi dan mencekiknya.

“To ... tolong aku ...”

“Kenapa sih dia selalu tertangkap monster?” protes Ken, “Menyusahkan saja!”

“Tante Maruko sudah lama tinggal di kota ini kan? Tante pasti tahu cara mengalahkan monster itu!”

“Hmmm ... ada yang minta tolong rupanya? Tapi perasaan kemarin ada yang bilang kalo aku nggak pantas tampil imut kayak AKB48 ...” Yuri alias Maruko kini jual mahal.

“AAAAAAAA!!! TEMAN-TEMAN TOLONG AKU!!!!” jerit Soichi yang kini makin dianiaya monster itu.

“Oke ... oke ... ya udah deh, Tante Maruko cocok banget kok tampil centil ala anak SMA!” Mizuki akhirnya mengalah.

“Nah, gitu dong ...” Maruko terkekeh.

“Sekarang beri tahu bagaimana cara mengalahkan monster itu?” paksa Mizuki.

“Hmmm ... sebenarnya aku juga tidak tahu sih ...” Maruko akhirnya dengan wajah malu mengaku.

“AAAAARGH!!! TAU GITU ...” Mizuki mulai frustasi.

Gadis itu akhirnya menghadap ke makhluk itu dan mulai memusatkan kekuatannya ke telapak tangannya.

“Rasakan ini!!!” Mizuki mulai melepaskan kekuatannya yang akhirnya membuat makhluk itu terpental. Reina segera menarik tubuh Soichi yang terpelanting ke tanah dan mengajaknya kabur bersama yang lain.

Mereka tahu, hanya menunggu waktu sebelum monster-monster lainnya akan berdatangan ke Silent Hill.

 

TO BE CONTINUED

7 comments:

  1. Anjerrrrr unsur komedi nya bru kerasa di part ini :v

    ReplyDelete
  2. Hahaha gue malah ngikik2 sendiri baca ini.. Monsternya jadi gak kerasa horor gara2 AKB48.. =_=

    ReplyDelete
  3. Haha yg buat gw ngakak itu ternyata kbut berasal dri msin dry ice

    ReplyDelete
  4. pas baca ini >>> "aku akan segera melakukan operasi plastik untuk memperbaiki wajahmu yang standar itu serta sedot lemak untuk menyempurnakan penampilanku"

    hahaha..

    ReplyDelete
  5. Andaikan gw punya ilmu menyerap energi kayak gitu......jangan2..jangan2...si dave juga sebenarnya...udah tua..trus menyerap energi para readernya...pantes gw selalu merasa lemas dan pucat tiap masuk blog ini...huahahahahah

    ReplyDelete
  6. Lah kirain Alessanya itu Yuri, mencurigakan sih (?)

    ReplyDelete
  7. kok ada mario maurer.. haahaha, aduh kenapa ga sekalian Aril Noah aja bang

    ReplyDelete