MISSING DOORKNOB
Original Reddit short scary story by: sleepy-skeletons
ibuku sedang merenovasi kamar mandi. Ia memutuskan untuk merombaknya habs-habisan. Menag sudah saatnya, kurasa. Kamar mandi lama kami memiliki keramik merah muda yang ketinggalan zaman. Bak mandinya yang semula putih kini sudah menjadi kuning pudar karena sudah lama digunakan. Belum lagi cat langit-langitnya juga sudah mengelupas dan berjatuhan.
Ibuku benar-benar total dan dengan teliti mencungkili keramik satu persatu. Begitu pula dengan mengelupasi seluruh cat di dinding dan langit-langit. Jika kau melihat kamar mandi kami sekarang, benar-benar seperti kapal pecah.
Ia bahkan melepas pegangan pintunya. Awalnya ia meninggalkan mekanisme penguncinya di dalam pintu, namun karena suatu insiden dimana aku tak sengaja mengunci diriku di dalam kamar mandi setelah membanting pintu (maklum aku baru saja bangun tidur dan masih mengantuk), ibuku akhirnya melepaskannya juga.
Nah, sekarang ada lubang besar menganga di tempat dimana pegangan pintu seharusnya berada. Jujur, itu membuatku merasa tak nyaman.
Aku masih bisa menggunakan toilet tentu saja. Namun masalahnya, pintunya tak mau benar-benar menutup, dan tentunya itu amat mengganggu bagi seorang gadis remaja sepertiku. Aku menyumbatnya dengan handuk kecil dan menganggapnya beres. Walaupun terkadang ibuku melepasnya dan berkata, “Nggak akan ada yang mengintipmu. Hanya ada kita berdua di rumah ini!”
Yeah, ibuku memang benar. Namun aku lebih menyukai lubang itu ditutup saja. Demi kenyamanan.
Suatu malam, ibuku sedang pergi dan aku tinggal di rumah sendirian. Kembali, aku menyumbat lubang di pintu itu dengan handuk sebelum aku menggunakan kamar mandinya.
Saat itu sudah larut malam, jadi ketika aku mendengar suara, akupun membeku di atas dudukan toilet dan berkata pada diriku sendiri, “Kau hanya berkhayyal. Tidak mungkin ada seseorang yang masuk ...”
Aku menggeleng-gelengkan kepala dan tersenyum, mencoba meyakinkan diriku sendiri bahwa semuanya baik-baik saja.
Aku berdiri dan memakai celanaku. Tanganku dengan malas mengikatkan tali piyamaku. Saat itulah aku menyadari bahwa handuk itu terjatuh dari lubang pintu. Aku menatap handuk itu tergeletak di lantai dengan perut bergejolak.
Membungkuk, aku mengambilnya dengan ragu-ragu seolah handuk itu telah terkontaminasi dengan penyakit.
Kemudian aku mendongak ke atas.
Sekujur tubuhku mematung. Darahku serasa berdesir dingin ketika aku melihat ke arah lubang dimana pegangan pintu itu seharusnya berada.
Ada mata yang tengah menatapku di sana.
Saat ini aku benar-benar berharap ibu tak pernah menyingkirkan kunci pintu itu.
Ih serem endingnya
ReplyDeleteBeneran ada seseorang masuk... atau...
ReplyDeletemaksudnya emg ada orang lain masuk rumah gituu?
ReplyDeleteatao gmana si?
ahh.. benar2 gak suka kalau pintunya berlubang. kan pencuri jadi penasaran dan mengintip dari lubang itu. coba kalau masih ada gagang kunci pintunya, setidaknya si 'aku' akan aman bersembunyi di dalam sana.
ReplyDeleteSemua pintu dirumahnya gk ada gagangnya?
ReplyDelete